Farris Hassan, siswa sekolah Fort Lauderdale, Florida, AS yang baru berusia 16 tahun itu akhirnya kembali ke AS hari Minggu (1/01) tengah malam waktu setempat setelah melakukan perjalanan ke Irak tanpa sepengetahuan keluarganya. Ia pun disambut oleh keluarga dan media massa yang telah menunggunya.
Kepergian Hassan ke Irak memang sempat menghebohkan, meskipun dalam perjalanannya ia tidak sampai ke negara tujuannya itu dan hanya sempat singgah di Kuwait dan Libanon. Ia berhasil mendapatkan visa dan pergi dari AS tanpa sepengetahuan keluarganya pada tanggal 11 Desember lalu. Alasan Hassan pergi ke Irak, karena ia ingin melihat dengan mata kepala sendiri konflik yang terjadi di Irak untuk keperluan studinya di kelas jurnalistik.
Laporan harian Miami Herald menyebutkan, Hassan dengan malu-malu melambaikan tangannya pada lebih selusin media massa yang telah menunggunya di bandara internasional Miami ketika ia tiba kembali di AS hari Minggu kemarin, namun Hassan tidak memberikan pernyataan apapun.
Beberapa menit sebelum kedatangan Hassan, ibundanya, Shatha Atiya pada para wartawan mengatakan bahwa anak laki-lakinya itu ‘sangat lelah dan terbebani, seperti juga saya.’ Atiya minta media massa untuk memberikan ruang bagi keluarganya untuk menyambuk kepulangan anaknya itu.
"Kami memilih untuk diam sejenak," tulis Miami Herald mengutip perkataan ibunda Hassan. Harian itu menulis, Hassan kemungkinan akan dijatuhi sangsi oleh keluarganya atas kepergiaannya itu, setelah pihak keluarga melakukan pembicaraan pribadi dengan Hassan. (ln/abconline)