Eramuslim – Menteri Informasi Sudan, Ahmed Osman, mengatakan bahwa Firaun dalam kisah Nabi Musa Alaihi Salam adalah seorang Sudan, bukan Mesir. Pernyataan ini dikatakan Ahmed Osman di tengah krisis Kairo-Khartoum akibat perselisihan mengenai piramida di kedua negara.
“Orang-orang telah membaca sejarah menurut versi Barat,ini menyesatkan karena telah dipalsukan. Banyak orang tidak tahu bahwa Firaun dalam kisah Nabi Musa AS adalah salah seorang dari firaun-firaun Sudan yang berhasil menaklukan dan menguasai Mesir,” ujar Ahmed Osman dalam konferensi persnya pada hari Minggu (19/03) kemarin.
Ahmed Osman melanjutkan, Allah Subhanahu Wata’ala berfirman dalam surah Az-Zukhruf ayat 51:
وَنَادَى فِرْعَوْنُ فِي قَوْمِهِ قَالَ يَا قَوْم أَلَيْسَ لِي مُلْكُ مِصْرَ وَهَذِهِ الْأَنْهَارُ تَجْرِي مِنْ تَحْتِي أَفَلَا تُبْصِرُونَ.
“Dan di Mesir hanya dilalui oleh satu sungai, sedangkan Sudan dilalui oleh banyak sungai. Ini tentunya menjadi salah satu dalil nyata dari dalil-dalil lainnya. Kami akan membuktikan ini dalam waktu dekat,” ujar Menteri Ahmed Osman menambahkan.
Menteri Ahmed Osman menegaskan bahwa saat ini sejumlah profesor sejarah Sudan sedang bekerja untuk merevisi buku-buku sejarah untuk membuktikan bahwa peradaban Piramida Sudan lebih tua dua ribu tahun dari Piramida Mesir. “Kami akan jelaskan kepada dunia,” ujarnya. (Cnnarabic/Ram)