Komite Ibu-ibu Peristiwa Beslan memperlihatkan sebuah rekaman video berisi peristiwa berdarah penyanderaan sekolah di Beslan yang terjadi tahun 2004 lalu. Rekaman video itu makin menguak takbir bahwa aparat keamanan Rusia telah memicu peristiwa berdarah di sekolah itu.
Selama ini, pemerintah Rusia mengklaim bahwa pejuang Chechnya, para pelaku penyanderaan telah meledakkan sekolah tersebut setelah aparat keamanan Rusia menyerbu sekolah untuk mengakhiri penyanderaan. Akibatnya, dari sekitar seribu sandera, 332 orang termasuk di antaranya 186 anak-anak tewas dalam insiden tersebut.
Sementara dalam rekaman video terlihat bahwa aparat keamanan Rusialah yang telah menimbulkan ledakan di sekolah yang penuh para sandera itu.
"Sudah lama kami berusaha untuk mengetahui apa sebenarnya penyebab ledakan pertama. Rekaman video ini membuktikan bahwa ledakan-ledakan terjadi dari luar gedung, " kata Susanna Dudiyeva, kepala Komite Ibu-Ibu Beslan.
Menurutnya, rekaman video itu memperkuat dugaannya bahwa aparat keamanan Rusia telah menembakkan dua granat ke ruang olah raga sekolah Beslan, sehingga timbul kebakaran yang dengan cepat menjalar ke seluruh gedung sekolah.
"Mengapa mereka menembakkan granat di mana ada banyak anak-anak di ruang olah raga?" tanya Dudiyeva setelah pemutara film itu di sebuah pusat kebudayaan setempat. Rekaman video itu dikirim lewat pos oleh orang yang tidak memberitahukan jati dirinya pada komite para ibu yang anaknya menjadi korban dalam peristiwa sekolah Beslan.
Rekaman itu dengan jelas menunjukkan bahwa rekaman tersebut diambil oleh seorang tim penyelidik insiden tersebut, dengan menggunakan handycam. Dalam rekaman video tersebut jelas terlihat waktu dan tanggal kejadian yaitu tanggal 3 September 2004 dan pascakejadian tanggal 4 September.
Dalam satu adegan terlihat, terjadi dua kali ledakan dan tembakan beruntun dari senjata otomatis. Asap tebal mengepul di luar gedung sekolah. Setelah penyerbuan selesai, tim penyelidik menemukan sejumlah ranjau yang tidak meledak, tergeletak di sebuah ruangan kecil. Ranjau-ranjau itu dibuat dari botol-botol plastik.
Dalam rekaman video tersebut juga terdengar suara seseorang yang diduga anggota tim penyelidik mengatakan, "Mereka bilang ada dua kali ledakan dan sebuah lubang di dinding, kemudian para sandera mulai berlarian. Lubang itu dinding bukan berasal dari ledakan seperti ini, jelas sudah ada orang yang meledakannya. "
Atas fakta-fakta yang terlihat di dalam rekaman video itu, Dudiyewa meminta pemerintah Rusia mengatakan hal sebenarnya dan tidak menutup-nutupi apa sebenarnya yang terjadi dalam insiden sekolah Beslan.
"Kantor kejaksaan menolak dan mengabaikan semua hasil penyelidikan kami dan tetap mengatakan bahwa para terorislah satu-satunya pihak yang harus disalahkan atas apa yang terjadi, " kata Dudiyeva.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak setuju dengan kantor kejaksaan. "Kami tetap mencari bukti-bukti batu dan kami ingin membuktikan pada kantor kejaksaan apa sebenarnya yang terjadi di sana, " tandasnya.
Apa yang menjadi kecurigaan Dudiyeva sebenarnya cocok dengan hasil temuan seorang anggota Komisi Kremlin yang menyelidiki insiden ini. Yuri Savelyev mengungkapkan, aparat keamanan Rusia telah menembakkan dua buah granat ke ruang olah raga sekolah Beslan. (ln/iol)