Dua puluh sembilan muslim Ethiopia Senin kemarin (29/10) didakwa dengan tuduhan berencana melakukan tindakan “terorisme.”
Mayoritas dari warga muslim Ethiopia yang ditangkap, setelah mereka melakukan aksi protes menuduh pemerintah campur tangan dalam urusan agama muslim Ethiopia.
Ruang sidang di ibukota Ethiopia Senin kemarin dipenuhi dengan petugas polisi bersenjata lengkap bersama dengan 29 terdakwa, yang berdiri di depan seorang hakim untuk menerima dakwaan.
Menurut dokumen pengadilan, kelompok yang terdiri dari 29 orang itu dituduh berniat untuk memprovokasi masalah politik, agama atau ideologi dengan kekuatan dan perencanaan, persiapan, konspirasi, hasutan serta upaya tindakan teroris.”
Ke 29 terdakwa – termasuk sembilan pemimpin Muslim terkemuka – dipenjara menyusul aksi protes pada bulan Juli lalu yang dipentaskan oleh umat Islam menentang pemerintah.
Di antara terdakwa terdapat Habiba Mohammed, istri dari mantan menteri pelayanan publik, yang didakwa dengan penyelundupan dana untuk mendukung ekstremisme agama.
Demonstrasi dimulai pada bulan Januari lalu oleh Muslim yang menuduh pemerintah mencoba untuk memaksakan aliran sesat Ahbash ke umat Islam Ethiopia yang ajaran sesat tersebut diimpor dari Lebanon.
Para pengunjuk rasa juga menuduh pihak berwenang mencampuri pemilihan untuk pemimpin Dewan Tertinggi Urusan Islam, lembaga perwakilan utama masyarakat, setelah memenjarakan pemimpin Muslim yang akan berpartisipasi dalam pemilu.(fq/afp)