Eropa Bersatu, Himpun Muslim dan Non-Muslim Kampanye Hentikan Islamfobia

Asosisasi Organisasi Islam di Eropa membentuk Front Eropa Bersatu yang menghimpun umat Islam dan non-Muslim memerangi Islamofobia, pasca diedarkannya film "Fitna" oleh politisi ekstrim Belanda dan penayangan kartun yang melecehkan Rasulullah saw.

Dalam keterangannya, Forum Asosiasi Organisasi Islam Eropa yang dipimpin oleh Shakeb bin Makhlouf mengatakan bahwa film "Fitna" yang diedarkan tokoh ekstrimis Belanda Geert Wilders “hanya sebuah kampanye negatif yang tidak memiliki nilai seni dan nilai apapun untuk sebuah film.

Ia mengatakan, “Tokoh garis keras Belanda seperti Geert Wilders tidak pada tempatnya mengajarkan kami soal solidaritas. Karena sejarah yang dilakukan pemikiran ekstrim Geert Wilders pun penuh dengan darah dan banyak orang yang sudah sangat mengetahui hal itu, ” ujarnya.

Karenanya Makhluf kini tengah merintis membuat Front Bersatu Eropa yang akan menghimpun Muslim dan Non-Muslim guna menolak fitnah yang belakangan makin kuat dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Makhluf mengatakan, “Aksi kami nantinya akan dimulai di Belanda dan akan disebarkan ke seluruh Eropa untuk menghentikan aksi rasis terhadap umat Islam. Aksi rasis terhadap umat Islam mengingatkan kita dengan holocaust yang kerap digembar-gemborkan Yahudi atas kejahatan Nazi pada perang dunia kedua di Eropa.”

Dari Forum Asosiasi Organisasi Islam Eropa yang berpusat di Brussel Belgia, Makhluf juga menyampaikan bahwa film itu menghimpun ayat-ayat yang berbicara tentang peperangan dan jihad, yang memang mempunyai peristiwa historis di mana ayat itu diturunkan. Tapi hal itu dikaitkan dengan sejumlah aksi kekerasan seperti peledakan bom di Madrid, London, Irak dan Palestina. Film itu ingin mendorong publik menganggap Al-Quran sebagai kitab suci yang menyuruh pada kekerasan.”

Menurut Makhluf, pihaknya akan menyorot soal pengutipan ayat-ayat Al-Quran yang sepotong-sepotong itu dan telah terputus dari konteksnya. Ayat itu digunakan dengan cara yang buruk untuk memunculkan kesan bahwa Al-Quran adalah agama kekerasan, darah dan pembantaian. Karena ayat itu ditampilkan sepotong dan tidak utuh, ujar Makhlouf, maka ada banyak ayat Al-Quran yang tidak disebutkan.

Seperti firman Allah swt dalam surat al-Anfal ayat 61, “Dan bila mereka cenderung pada perdamaian maka cenderunglah pada perdamaian.” Juga firman Allah swt dalam surat Al-Mumtahanah ayat 8 yang artinya, “Allah swt tidak melarang kalian dengan orang-orang yang tidak memerangi kalian dalam agama, dan tidak mengusir kalian dari rumah kalian, untuk melakukan hubungan baik dengan mereka dan bersikap adil terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat adil.” (na-str/iol)