Eropa, Belajarlah Dari Thomas de Maizière Soal Larangan Jilbab!

Berbeda dengan trend yang sedang terjadi di Eropa, yang melarang Muslimah mengenakan jilbab atau burqa di depan umum, sebaliknya Jerman sangat terbuka.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maizière, mengecam larangan pemakaian cadar, atau burqa, di depan umum. de Maizière mengatakannya langsung dalam acara debat yang dilaksanakan Selasa (4/5) kemarin.

"Larangan itu tidak perlu di Jerman," kata de Maizière. Dalam wawancara dengan Volkszeitung Leibziger, de Maizière berasal dari Partai Kristen Demokrat, menurutnya paling banyak hanya ada seratus perempuan Muslimah yang saat ini tinggal di Jerman.

Awal pekan ini, wakil lain dari Partai Kristen Demokrat, Wolfgang Bosbach, menyuarakan pendapat serupa. Ia mengatakan: "cadar adalah bagian dari hak untuk mengekspresikan kepribadian Anda." Dia juga mengatakan larangan seperti yang ada di Belgia bertentangan dengan konstitusi Jerman.

Komentar kedua politisi dilontarkan hanya beberapa hari setelah Silvana Koch-Mehrin, wakil presiden parlemen Eropa dan anggota mitra junior koalisi Kanselir Angela Merkel , menyerukan larangan burqa dan jilbab di Eropa.

Tampaknya bagi pemerintah Jerman, banyak isu lain yang lebih mendesak untuk dibicarakan daripada hanya mengurusi burqa. Pemerintah Jerman sendiri pada 17 Mei ini bekerja sama dengan organisasi-organisasi Muslim untuk mengadakan konferensi Islam di Nuremberg.

Dan dalam konferensi itu agenda yang akan dibahas antara lain suasana antagonis terhadap Islam di Jerman, dan perbedaan antara Islam dan Islamisme. (sa/iw)