Eramuslim.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandaskan bahwa negaranya tidak bakal tunduk pada AS, demikian VOA mengabarkan, Minggu (19/8/2018).
Pernyataan Erdogan adalah penolakan terbarunya dalam pertengkaran sengit antara Ankara dan Washington.
Kedua anggota Persekutuan NATO itu berselisih soal penahanan seorang pastur AS yang kemudian memicu pertengkaran dagang.
“Kami tidak akan menyerah pada mereka yang menyatakan diri sebagai mitra strategis, tetapi secara bersamaan mencoba menjadikan kami sebagai sasaran strategis,” kata Erdogan pada kongres partainya, Partai Keadilan Dan Pembangunan (AKP), Sabtu (18/8/2018).
“Sebagian orang mengancam dengan sanksi ekonomi, nilai pertukaran mata uang, suku bunga dan inflasi. Kami tahu mereka itu seenaknya saja dan akan kami lawan,” katanya.
Pekan lalu Presiden AS Donald Trump mengatakan ia melipatgandakan tarif aluminium dan baja impor dari Turki. Ankara membalasnya dengan kenaikan tajam tarif bea impor sejumlah produk AS.
Dan Jumat (17/8/2018), Turki mengancam akan melakukan langkah serupa jika Washington mengenakan sanksi lebih lanjut terhadap Turki. Pengadilan Turki lagi-lagi menolak permohonan untuk membebaskan Pastur Andrew Brunson yang sudah lebih dua tahun ditahan atas dakwaan terorisme. [inc]