Price mengatakan kepada wartawan bahwa membakar buku-buku suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan. Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat sadar bahwa mereka yang mungkin berada di belakang pembakaran Al Quran, mungkin dengan sengaja mencoba melemahkan persatuan anggota NATO.
“Kami memiliki pepatah di negara ini sesuatu bisa sah tetapi mengerikan. Saya pikir dalam kasus ini, apa yang telah kita lihat dalam konteks Swedia termasuk dalam kategori itu,” kata Price.
Pembakaran Al Quran di Swedia dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras. Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, sebelumnya telah melakukan sejumlah demonstrasi dengan membakar Alquran.
Beberapa negara Arab termasuk Arab Saudi, Yordania dan Kuwait mengecam pembakaran Al Quran di Swedia itu. Turki telah memanggil duta besar Swedia dan membatalkan rencana kunjungan menteri pertahanan Swedia ke Ankara. (Sumber: tempo)