Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan menuduh negara-negara Barat dan Negara Arab melakukan “standar ganda” , karena tidak mengutuk penggulingan mantan Presiden Mesir Mohamed Mursi.
Turki telah muncul sebagai salah satu kritikus internasional paling vocal dari apa yang telah disebut “tidak dapat diterima kudeta” setelah militer Mesir mengkudeta pemimpin negara yang sah di awal bulan ini.
Meskipun Amerika Serikat hanya menyatakan kekhawatiran atas penggulingan Mursi dan menyerukan kembali segera ke proses demokrasi, sikap itu juga sama yang dilakukan oleh Uni Eropa, tidak juga menyebutnya sebagai kudeta, yang mungkin telah menyebabkan sanksi bagi Mesir.
Negara Arab Teluk, bahkan mengucapkan selamat atas pemerintahan hasil kudeta dengan perasaan lega bahkan segera meluncurkan penawaran hibah belasan milyar US Dollar kepada pemerintahan baru Mesir, bantuan yang tidak pernah diberikan ketika Mursi menjabat.
“Negara-negara yang merangkul dan peduli demokrasi seharusnya tidak bersikap dengan standar ganda terhadap kejadian semacam ini dan harus mengatakan sesuatu yang salah ketika itu salah,” kata Erdogan kecam Barat, Arab dan lainnya pada hari Kamis.
“Mereka yang memuji demokrasi ketika mereka bertemu dengan kami, mengatakan ‘kita tidak harus berkompromi pada tegaknya demokrasi’, kami ingin melihat tulang punggung (tegaknya) mereka,” kata Erdogan kepada para tamunya pada saat acara berbuka puasa Ramadhan.
Erdogan bertanya mengapa dunia hanya diam atas 99 orang terbunuh sejak Mursi digulingkan, lebih dari setengahnya tewas ketika tentara menembaki demonstran Islam pada 8 Juli.
“Kenapa kau tidak berbicara? Ayo, berbicara menentang hal ini. Tidak ada gunanya kalian menjadi ambivalen, “katanya kepada para diplomat asing yang duduk di sekitar ruangan di markas partai di Ankara.
“Jika Anda tidak akan berbicara di sini, mau kemana Anda untuk berbicara?”Tantang Erdogan kepada para duta besar asing.
Pemerintah sementara Mesir telah memperingatkan Ankara untuk tidak ikut campur dalam urusan internal dan pekan lalu memanggil duta besar Turki ke Kairo. Tetapi Duta Besar Mesir di Ankara tidak hadir saat acara buka puasa tersebut. (Arby/Dz)