eramuslim.com – Pemimpin Turkiye ini mengatakan blokade Israel dan serangan tanpa henti di Gaza adalah respons Israel yang tidak proporsional terhadap serangan kejut Hamas.
Berbicara kepada para anggota Partai AK yang berkuasa di parlemen pada hari Rabu, Erdogan mengatakan bahwa perang pun seharusnya memiliki “moralitas”, namun gejolak yang terjadi di Gaza “sangat” melanggar moralitas tersebut.
“Mencegah orang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang paling mendasar dan mengebom perumahan warga sipil tinggal –dengan melakukan segala cara yang memalukan – ini bukanlah perang, ini adalah pembantaian,” katanya, merespon pada Israel yang memutus aliran listrik dan air ke Gaza dan menghancurkan infrastruktur Bangunan.
“Kami secara terbuka menentang pembunuhan warga sipil di wilayah Israel. tapi kita juga tidak akan pernah bisa menerima pembantaian orang-orang tak berdosa yang tidak berdaya di Gaza dengan pemboman yang terus-menerus dan tanpa pandang bulu,” kata Erdogan.
Setidaknya 1.055 warga Palestina telah gugur dan ribuan lainnya terluka dalam pemboman Israel di Gaza sejak hari Sabtu, ketika kelompok bersenjata Palestina Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel. Setidaknya 1.200 warga Israel juga telah terbunuh dan lebih dari 100 orang disandera dalam konflik yang sedang berlangsung.
Israel telah menempatkan Gaza di bawah “pengepungan total” dengan menghentikan pasokan makanan dan bahan bakar ke daerah berpenduduk 2,3 juta orang, banyak di antaranya dalam kondisi miskin dan bergantung pada bantuan. Pemerintah Gaza pada hari Rabu mengatakan listrik padam setelah satu-satunya pembangkit listrik berhenti berfungsi.
Erdogan mengkritik serangan Israel yang “tidak proporsional” terhadap Gaza sebagai “tanpa landasan moral”, dan menyerukan dunia untuk tidak “membabi buta” memihak satu pihak.
“Kami menyerukan kepada negara-negara di Amerika, Eropa, dan kawasan lain untuk mengambil sikap antara pihak-pihak yang adil, dan berdasarkan keseimbangan kemanusiaan. Setiap orang harus menahan diri dari tindakan yang akan menghukum rakyat Palestina sepenuhnya, seperti memblokir bantuan kemanusiaan,” ujarnya. (Al Jazeera)