Penutup tahun 2013 yang sulit bagi perpolitikan Turki , Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menyerukan rakyat untuk mendukung pemerintahan Turki dalam perjuangannya melawan apa yang dianggap sebagai dugaan menargetkan masalah untuk mengarahkan kudeta di Turki.
” Sejarah tidak akan memaafkan mereka yang telah menjadi terlibat dalam permainan ini , ” kata Erdogan di siaran televisi akhir tahun 2013, Reuters melaporkan .
” Saya mengajak setiap orang dari rakyat 76 juta orang untuk membela diri mereka sendiri , untuk membela demokrasi dan menjadi pembela terhadap serangan-serangan atas negara kita , ” katanya .
Dalam pidato yang bernada keras pada siaran televisi , Erdogan berbicara mengenai penyelidikan korupsi yang telah direkayasa oleh polisi dan peradilan , dan bagaimana ia melihat ini sebagai upaya untuk melemahkan pemerintah dan merusak pengaruhnya di Timur Tengah dan luar negeri .
Masalah dimulai ketika polisi menggerebek kantor dan rumah serta menahan pengusaha yang dikenal dekat dengan pemerintah dan keluarga dari tiga menteri pada 17 Desember lalu.
Erdogan menanggapi peristiwa tersebut dengan membersihkan hingga 70 pejabat yang berhubungan dengan penyelidikan dan memblokir penyelidikan ke dalam proyek-proyek infrastruktur besar.
Sebanyak tujuh anggota parlemen telah mengundurkan diri dari partai AKP sejak akhir November , lima anggota parlemen yang lai menyusul mengundurkan diri sejak penggerebekan polisi pada Desember lalu.
Skandal itu menimbulkan tantangan terbesar bagi Erdogan dalam 11 tahun sebagai pemimpin negara tersebut .
Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran keretakan di partai AKP -nya , menjadikan Erdogan akan melawan mantan tokoh AKP yaitu Fethullah Gulen , diprediksi bersekongkol dengan penyelidikan kepolisian di kasus tersebut.
” Apapun partai yang Anda dukung , komplotan ini menargetkan kalian semua tanpa kecuali , roti di meja Anda , uang di saku Anda, semuanya akan berkeringat, ” katanya .
” (Mereka adalah) Lingkaran tidak nyaman atas keberhasilan Turki , pertumbuhan ekonominya , kebijakan luar negeri yang aktif , proyek-proyek berskala global , mereka menerapkan perangkap baru melawan Turki , ” kata Erdogan
Erdogan mengatakan bahwa pemerintahnya telah terkena dua serangan tahun lalu , yang pertama adalah protes besar di taman Gezi yang mengguncang negara itu pada Mei dan Juni ; dan yang kedua adalah penyelidikan kasus korupsi ini .
” Sama seperti insiden Gezi , mereka mengacau dibalik kepentingan keindahan pohon , taman dan lingkungan , sedangkan rencana kekacauan 17 Desember, mereka tersembunyi di penyelidikan kasus korupsi , ” katanya .
” Anda tidak perlu khawatir : Turki berada di tangan yang aman dan terus berjalan tegas untuk masa depan , ” katanya .
Erdogan berpidato tentang rencana busuk dari pihak asing yang mendukung adanya “mini kudeta ” oleh elemen-elemen kepolisian dan pengadilan .
“Ini formasi terbaru permainan peradilan dan kepolisian , kita belum bisa menyebutnya kudeta , tetapi ini merupakan kudeta mini. ini tentunya digerakkan oleh investor asing , ” katanya kepada penyiar CNBC .
” Mungkin indikator paling jelas dari hal ini adalah penurunan harga saham , ” tambah wakil PM , Babacan , yang bertanggung jawab terhadap jalannya ekonomi Turki.
” Kami menciptakan stabilitas politik dan ekonomi ini dengan kekuatan kita sendiri . Kami tidak akan dengan mudah memungkinkan pihak asing untuk datang dan membawanya pergi . Namun berbagai upaya hingga sekarang mereka berusaha untuk mengguncang stabilitas politik Turki , tetapi kami mengalahkan mereka semua . ”
Pendukung Erdogan berdebat terhadap tuduhan korupsi tersebut tidak memiliki substansi apapun kecuali didorong oleh ambisi politik pihak tertentu.
Berkuasa selama lebih dari satu dekade , Partai Keadilan dan Pembangunan , partainya asal PM Erdogan telah meningkat dukungan suara dalam tiga pemilu terakhir.
Turki telah mengalami kemajuan pesat secara ekonomi dan dampak pengaruhnya pun telah meningkat secara dramatis di Timur Tengah dan skala global.
Tapi banyak warga Turki , khususnya pihak sekuler dan Kristen dan termasuk beberapa mantan pendukungnya , menuduh Erdogan tumbuh semakin otoriter , membungkam media , mengencangkan cengkeraman partainya pada negara itu dan menempatkan Islam di tengah politik yang tentunya melanggar asas konstitusi sekuler Turki . (Arby/Dz)