Sabtu, Erdogan mengecam sebagai tanggapan internasional terhadap krisis yang meningkat di Mesir, mengatakan organisasi dunia seperti OKI, PBB dan Uni Eropa harus malu atas kelambanan mereka.
“Biar saya katakan dengan sangat jelas, Dewan Keamanan PBB tidak lagi memiliki hak untuk melihat dirinya sendiri di cermin, sangat malu, karena tidak bisa berbuat dengan apa yang terjadi di Mesir,” kata Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.
“Hal yang sama berlaku untuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Uni Eropa,” tambah Perdana Menteri.
“Siapa yang hanya bisu dalam menghadapi perkembangan terbaru di Mesir yang menyetujui pembantaian dengan keheningan , padahal di Mesir, mereka tenggelam dalam darah yang mengalir di negeri ini.”
Mesir telah alami empat hari berdarah sejak Rabu, ketika sekitar 2600 orang gugur dalam bentrokan dengan polisi pada hari Rabu, dan ratusan orang telah gugur pula pada hari Jumat dan Sabtu kemarin.
Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat di Mesir pada hari Kamis, tetapi tidak mendapatkan respon hanya sebatas dewan itu hanya “menganjurkan” semua pihak dalam krisis untuk “menahan diri secara maksimum.”
Pada hari Jumat pemimpin Eropa termasuk Perdana Menteri Inggris David Cameron, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande berjanji setelah pembicaraan telepon untuk mengirim pesan yang kuat tentang krisis tersebut, tetapi pertemuan Uni Eropa tingkat atas yang diusulkan belum lagi terwujud.
Partai Keadilan dan Pembangunan Islam berakar Erdogan (AKP) telah mengukuhkan aliansi erat dengan Ikhwanul Muslimin Mursi sejak ia terpilih dalam pemilu bebas pertama Mesir pada bulan Juni 2012.
Ribuan pendukung Mursi turun ke jalan di Turki pada hari Sabtu untuk mengecam “pembantaian” di Mesir.
Sekitar 4.000 orang berkumpul di sebuah masjid di Istanbul berteriak “Ganyang (panglima militer Abdel Fattah) al-Sisi” dan kembalikan “Mursi dalam kekuasaan!”
Membawa bendera Mesir, demonstran juga mengimbau dunia Muslim untuk “membantu rakyat Mesir yang sedang dibantai.” (Arby/Dz)