Perdana Turki, Recep Tayyib Erdogan, menyatakan, akan mempercepat pemilihan di bulan Juni nanti. Erdogan yang berhasil membawa Turki ke era kejayaan itu, menegaskan ia ingin mengundurkan diri dari kepemimipinan Partai AKP, sesudah selesai pemilu.
Kurang dari sepuluh tahun AKP di bawah kepemimpinan Erdogan, nampaknya telah membawa Turki kepada perubahan, baik di bidang ekonomi, dan politik. Turki sekarang juga menjadi pemain utama di dalam percaturan politik global.
Ekonomi Turki terus tumbuh, dan bahkan di tengah-tengah krisis sekarang ini, negeri yang pernah menjadi pusat kekhalifahan itu, menjadi kekuatan ekonomi keempat di Eropa. Turki bisa selamat dari dampak inflasi, menurunkan defisit perdagangan, dan perdagangan luar negeri terus meningkat. Turki sekarang menjadi pemain politik global, di bawah Menlu Ahmed Davotuglu.
Pernyataan Erdogan yang akan mengundurkan diri sangat mengejutkan, di saat Partai AKP telah memainkan peranan yang penting dalam membangun kejayaan negeri Turki, dan peranan Turki secara regional dan global sekarang ini. Krisis di Timur Tengah dan konflik Arab-Israel, Turki ikut mempunyai andil penting, agar krisis tidak menjadi eskalatif.
Erdogan menyatakan akan melangsungkan pemilu selama 112 hari, yang dimulai pada 12 Juni mendatang. "Bangsa Turki ingin mereka mengambil keputusan sesuai dengan kehendak mereka", ucap Erdogan di Istambul
Sementara itu, kelompok oposisi di Turki, menilai AKP akan mengalami kekalahan dalam pemilu bulan Juni nanti. Tetapi, Erdogan menyatakan, "Partai-partai oposisi akan menerima kekalahan, dan mereka akan mengakui kekalahan mereka", ujar Erdogan.
Erdogan mengatakan, ketika AKP mulai mengelola pemerintahan, total investasi hanya 59 miliar lira atau $ 37,5 miliar dolar, di tahun 2002. Selanjutnya, Erdogan menambahkan, investasi di sektor swasta hanya 43 miliar lira atau $ 27,3 miliar dolar, sedangkan investasi di sektor publik hanya 16 miliar lira atau $ 10,1 dolar.
Sekarang, kata Erdogan, total investasi sampai akhir 2009, mencapai 161 miliar lira atau $ 102,5 miliar dolar, ini di tengah-tengah krisis ekonomi global. "Stabilitas dan kemandirian, kebangkitan ekonomi, serta proses demokratisasi, dan perubahan di Uni Eropa, dan partisipasi aktif Turki dalam kebijakan luar negeri, kini menjadikan negeri Turki menjadi aktor dan menjadikan negeri ini pusat perubahan dunia", ujar Erdogan.
Sukses dalam pengelolaan negara itu, ditegaskan oleh Erdogan, pendapatan Turki $ 230 miliar dolar delapan tahun lalu, tetapi sekarang mengalami tiga kali lipatan, menjadi $ 730 miliar dolar, selama delapan tahun. Eksport Turki terus tumbuh dengan pesat. Dari hanya $ 36 miliar dolar, sekarang menjadi $ 114 miliar dolar dalam waktu delapan tahun.
Tetapi, kisah ‘sucsess story’ itu masih ditambah dengan keberhasilan Turki menurunkan tingkat inflasi menjadi 6,4 persen dari sebelumnya inflasi mencapai 30 persen. Turki juga berhasil mengurangi utang dari IMF dari $ 23,5 miliar menjadi hanya $ 5 miliar dolar.
Tetapi, di saat keberhasil membangun Turki, Erdogan justru ingin meninggalkan kepemimpinannya di AKP. Sungguh luar biasa. (mh/wb)