Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Israel berada di belakang penggulingan Presiden Mesir, Mohammad Mursi, oleh militer bulan lalu.
“Apa yang mereka katakan tentang Mesir: demokrasi bukan kotak suara. Siapa di belakang ini? Dialah Israel,” kata Erdogan, pengeritik keras negara Yahudi itu, kepada hadirin dalam pertemuan Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP).
“Kami mempunyai bukti,” kata Erdogan, menyebut apa yang dia katakan komentar-komentar oleh seorang menteri kehakiman Israel pada satu forum 2011 di Prancis yang dia katakan Ikhwanul Muslimin, organisasi asal Mursi tak akan tetap berkuasa bahkan jika menang dalam pemilihan sekalipun.
Tetapi tuduhan Erdogan ditolak mentah-mentah oleh Mesir, yang menyatakan “faktanya tak berdasar”. Pernyataan-pernyataan PM Turki itu mengundang kecaman dari Amerika Serikat. Gedung Putih melukiskan komentar-komentar itu “ofensif dan tak substantif dan salah”.
Mursi diambil sumpah sebagai presiden pertama Mesir yang dipilih melalui pemilihan umum secara demokratis pada Juni 2012 tetapi kemudian digulingkan oleh militer bulan lalu dengan dukungan rakyat. AKP pimpinan Erdogan, yang menjalin hubungan persahabatan dengan Mursi dan Ikhwanul Muslimin, telah menyatakan penggulingan presiden Mesir itu kudeta. Sikap Turki telah membuat marah pemerintahan sementara dukungan militer Mesir yang bulan lalu menyuarakan “pernyataan keras” atas komentar-komentar Erdogan yang pro-Mursi. (RoL/KH)