Erdogan Kritik Cara AS dan PBB Dalam Tangani Suriah

erdogan2Eramuslim.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengkritik tajam upaya PBB dan Amerika Serikat untuk mengatasi perang saudara di Suriah. Erdogan mengecam permintaan AS untuk menghentikan penembakan terhadap kelompok Kurdi-Suriah di perbatasan dan menilai PBB tak berbuat cukup banyak atas dugaan kejahatan kemanusiaan Rusia di Suriah.

Erdogan juga menilai negara-negara Barat tak berbuat banyak untuk mengatasi rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad yang diduga melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap rakyatnya sendiri.

“Terdapat dialog [soal Suriah], apakah ada hasilnya? Tidak,” kata Erdogan di Istana Kepresidenan di Ankara, dikutip dari media Turki, Hurriyet Daily pada Rabu (17/2).

“Rusia telah menunjukkan [wajah aslinya] dengan berdiri di samping pembunuh dan tiran [Bashar] al-Assad yang telah menyebabkan kematian hampir 500 ribu orang. Pada saat ini, [Rusia] diduga melakukan kejahatan yang sangat serius terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang dengan menghujani bom,” ujar Erdogan.

“Apa komentar PBB? ‘Jika terkonfirmasi maka ini kejahatan perang.’ Apa lagi yang Anda cari? Di sini, rumah sakit dibom dan Anda tidak melihat foto-foto yang menunjukkan inkubator? Kirim staf Anda dan biarkan mereka menyelidiki hal ini di sana,” kata Erdogan melanjutkan, merujuk kepada serangan rudal yang menghantam sejumlah rumah sakit dan sekolah. Rudal itu diyakini milik Rusia.

Selain itu, Erdogan juga menilai tak ada alasan bagi Turki untuk menghentikan serangan kepada para pejuang Kurdi Suriah. Erdogan berulang kali menyuarakan kemarahannya kepada Washington atas dukungannya kepada Partai Persatuan Demokratik Suriah (PYD) dan angkatan bersenjatanya, Unit Perlindungan Rakyat (YPG).

Ankara menilai YPG merupakan cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang disebut sebagai kelompok teroris di Turki.

“Saat ini, saya mengalami kesulitan dalam memahami Amerika, yang masih belum, atau masih belum bisa menyebut PYD dan YPG sebagai teroris, dan menyatakan, ‘dukungan kami untuk YPG akan terus berlanjut’,” ujar Erdogan.

Ankara geram ketika YPG, yang didukung AS, mencoba merebut sejumlah wilayah di perbatasan dari cengkeraman kelompok pemberontak. Beberapa hari belakangan, Turki pun meluncurkan serangan ke wilayah perbatasan kedua negara yang membantang sepanjang 100 km.

“Mereka mengatakan kepada Turki: ‘Hentikan menembaki PYD dan YPG.’ Tidak ingin menyinggung, tapi kami tidak menerima pemikiran seperti itu. Jika seseorang menembakkan peluru ke Turki, mereka akan menerima balasannya berkali-kali,” ujarnya.

Pada Selasa (16/2), Amerika Serikat meminta Turki dan YPG utuk meredakan ketegangan di wilayah Suriah utara dengan menghentikan aksi mereka di wilayah itu.

“YPG perlu menghentikan aksinya sendiri di kawasan itu yang kami yakini membuat ketegangan meningkat. Tapi kami juga akan mendesak Turki untuk melakukan gencatan senjata di perbatasan,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Mark C. Toner dalam konferensi pers.

Toner menegaskan pernyataan AS sebelumnya bahwa AS menilai PYD dan YPG sebagai mitra yang efektif dalam memerangi keolompok militan ISIS di Suriah.

“Kami melihat mereka sebagai kekuatan tempur yang efektif, tapi kami juga menjelaskan bahwa kami tidak ingin mereka merebut wilayah yang akan menciptakan ketegangan, baik dengan Turki atau dengan kelompok lain di daerah itu,” kata Toner.

Toner menambahkan bahwa AS menganggap tindakan YPG di wilayah tersebut menjadi “kontraproduktif dengan upaya menyeluruh untuk mengalahkan ISIL.”

Erdogan mengkritik AS karena tidak mendukung proposal Turki untuk membentuk zona larangan terbang di Suriah.

Erdogan mengatakan larangan terbang akan mencegah serangan udara Rusia di wilayah tersebut dan mencegah ribuan warga sipil menjadi korban.

“Oh Amerika! Anda tidak mengatakan ‘ya’ untuk ‘zona larangan terbang.’ Sekarang pesawat Rusia menggempur dengan liar di sana, dan ribuan, puluhan ribu korban kini sekarat,” kata Erdogan.

“Bukankah kita pasukan koalisi? Bukankah kita bertindak bersama-sama?” tutur Erdogan.(ts/cnn)