eramuslim.com – Presiden Recep Tayyip Erdogan mengkritik oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP), setelah seorang anggota parlemen dari partai tersebut mengatakan bahwa dia tidak nyaman melihat hakim mengenakan jilbab di pengadilan.
Anggota parlemen CHP yang juga mantan menteri kebudayaan, Fikri Saglar, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa dia merasa tidak nyaman melihat hakim perempuan mengenakan kerudung di pengadilan.
Menanggapi itu, Erdogan menyebut sikap Saglar tersebut tidak pantas dilakukan orang di masa modern seperti saat ini.
“Orang ini tidak hidup di zaman ini. Dia hidup di masa lalu. Sayangnya ini adalah refleksi pemahaman fasis CHP hari ini seperti di masa lalu,” kata Erdogan kepada wartawan setelah salat Jumat di Istanbul, Seperti dikutip dari Hurriyet Daily News, Sabtu (2/1).
Juru bicara CHP sendiri telah mengklarifikasi bahwa pandangan Saglar tidak mewakili sikap resmi oposisi utama tentang masalah tersebut.
Bantahan juga disampaikan ketua Partai CHP, Kemal Kilicdaroglu, dengan mengatakan bahwa partainya tidak tertarik untuk mengurusi bagaimana wanita berpakaian dalam kehidupan sehari-hari, di tempat kerja dan bahkan di pengadilan.
Sementara, Erdogan ingat bahwa mahasiswa muda tidak diberi hak untuk pendidikan hanya karena mereka mengenakan kerudung sampai partainya berkuasa di awal tahun 2000-an.
“Dari perspektif demokrasi dan kebebasan berkeyakinan, mencoba menilai orang dari pakaian mereka adalah tidak dapat dijelaskan. Pemahaman macam apa ini?” ungkapnya.
“Bercanda dengan kerudung itu tidak ada gunanya. Mereka akan melihat hakim, jaksa penuntut, polisi (memakai jilbab) di setiap institusi di negeri ini,” tambahnya.
“Apakah Anda melihat semua ini, Tuan Fikri? Kami akan lebih memperbaiki situasi, tetapi Anda tetap ketinggalan zaman,” demikian Erdogan. (rmol)