Perdana Menteri Turki Recep Thayyeb Erdogan kembali menyatakan tekadnya untuk mencabut larangan memakai jilbab di institusi pendidikan Turki.
“Pencabutan itu akan dilakukan dalam waktu secepat-cepatnya, ” ujar Erdogan meski ditanggapi sejumlah pertentangan keras dari arus sekuler Turki.
Erdogan di hadapan massa Partai Keadilan dan Pembangunan menolak bila dikatakan dirinya menentang tradisi sekuler di Turki. Menurutnya, “Bagaimana mungkin dikatakan bahwa orang yang mengenakan jilbab bukan orang sekuler? Dalam masyarakat kita ada yang menutup kepala dan ada yang tidak menutup kepalanya. Semuanya membela negara demokrasi dan sekulerisme.”
Ia lalu menegaskan, “Kami semua membela negara sekuler.”
Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) secara sejarah merupakan partai berakar pemikiran Islam. Tapi kini, partai tersebut berhasil menjalin kesepakatan partai oposisi dalam kaitan revisi undang-undang yang akan mencabut larangan memakai jilbab. (na-str/aljzr)