Eramuslim.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengeluarkan kecaman keras atas sikap dan tindakan pemerintah Iran dalam krisis terakhirnya dengan Arab Saudi. Menurutnya, eksekusi mati yang dilakukan Saudi kepada Syaikh Nimr Baqir Al-Nimr adalah urusan dalam negeri Saudi.
Seperti dilansir Al-Quds, Rabu (6/1/2016) kemarin, Erdogan mengatakan, “Eksekusi mati terhadap Nimr adalah urusan dalam negeri Saudi. Iran yang terlibat dalam pembantain warga Suriah tidak pantas mengritik eksekusi terhadap satu orang.”
Pernyataan Erdogan ini agak berbeda dengan sikap Turki dalam krisis politik ini sebelumnya yang menyayangkan tindakan pemerintah Saudi, dan menawarkan diri sebagai mediator antara Saudi dan Iran.
Di depan beberapa pejabat Turki, kemarin, Erdogan juga mengatakan, “Turki berkomitmen memberikan perlindungan kepada semua kantor kedubes di wilayah Turki. Semua mendapatkan perlakuan yang sama. Komitmen ini tidak akan terpengaruh dengan pembakaran kantor kedubes Saudi di Teheran.”
Tentang tindakan Saudi mengeksekui tokoh agama syiah Nimr, Erdogan berpendapat, “Saudi mengeksekusi 46 orang. 43 di antaranya adalah orang Sunni. Hanya 3 orang saja yang Syiah. Di Mesir saja ribuan orang dihukum mati, dunia diam saja. Kenapa saat terjadi hukuman mati di Saudi, semua berbicara? Apanya yang berbeda ketika hukuman mati itu terjadi di Saudi?”(ts/dakwatuna)