Sebuah keunikan sejarah, dua negara muslim besar di Asia dan Afrika melakukan pemilihan presiden dalam waktu yang sama. Kedua negara tersebut adalah negara Aljazair dan Indonesia yang sama-sama melakukan pemilu pada tanggal 9 April 2009 nanti.
Hingga saat ini Dewan Konstitusi Aljazair telah mengumumkan 6 kandidat presiden. Enam kandidat yang siap bersaing itu adalah Abdul Aziz Bouteflika (wakil independen, presiden yang sudah berkuasa selama dua masa pemerintahan), Mousa Tuwati (wakil dari Front Nasional Al-Jazair), Louizah Hanun (Sekjend Partai Buruh, kandidat presiden wanita pertama di Aljazair), Muhammad Sa’id (Kandidat Independen(, Juhaid Yunusi (wakil dari Gerakan Reformasi Nasional dan mempunyai pemikiran keislaman) dan Ali Fauzi (Presiden Partai Perjanjian 54)
Sebelumnya Dewan Konstitusi Aljazair telah menolak draft 7 kandidat lainnnya karena tidak memenui syarat-syarat hukum dan undang-undang. Menurut Menteri Negara Aljazair, Abdul Aziz Balkhadim menyatakan bahwa Liga Arab akan mengirimkan 70 pengawas yang akan mengikuti perjalan pemilu ini. Sementara dari Uni Eropa akan mengirimkan 60 orang pengawas pemilu, seperti yang dituturkan oleh Menteri Dalam Negeri, Nuruddin Yazid . Dalam pemilu yang keempat pemilihan presiden Aljazair diperkirakan yang menjadi kandidat terkuat adalah Bouteflika melihat pengaruhnya yang sudah mengakar dan kekuatan yang dia miliki. Ia juga sebelumnya telah melakukan amandemen UUD tanggal 12 November 2008 untuk menghapus nomor 74 yang membatasi kekuasaan presiden hanya dua masa kepemimpinan saja.
Bentuk-bentuk Partai di Aljazair Dalam tulisannya di islamonline.net, Dr. Umaimah Ahmad menyatakan bahwa partai politik di Aljazair mempunyai kecenderungan yang berbeda-beda. Umaimah membagi partai-partai politik di Aljazair menjadi tiga; yaitu partai koalisi pemerintah, partai oposisi dan partai golput. Partai yang termasuk dalam koalisi pemerintah ini adalah Front Pembebasan Nasional (Hizbu Jabhatit-Tahrir Al-Wathani), Persatuan Nasional Demokrat (At-Tajammu Al-Wathani Ad-Dimuqrathi), Gerakan Masyarakat Damai (Harakatu Mujtama’is Silmi)
Dari partai Oposisi ada Partai Buruh (Hizbul Ummal), Front Nasional Al-Jazair (Al-Jabhah Al-Wathaniah Al-Jaza’iriyah), Gerakan Perbaikan Nasional (Harakatul Ishlah Al-Wathani), Partai Perjanjian 54 (Hizb Ahd 54), Partai Liberal dan Keadilan (Hizbul Hurriyah wal ‘Adalah)
Sementara partai-partai yang menyatakan golput adalah Front Sosialis (Jabhah Al-Quwa Al-Isytirakiyah), Persatuan Kebudayaan dan Demokrasi (At-Tajammu min Ajlits Tsaqafah wad Dimurathiyah), dan Gerakan Kebangkitan Al-Jazair (Harakatun Nahdhah Al-Jazairiyah). (umr)