Empat Tentara Israel Tewas, 2 Tank Mirkava Hancur, 1 Apache Jatuh

Israel mengakui kehilangan 4 prajuritnya yang tewas pada Kamis sore (20/7) akibat serangan artileri Hizbullah Libanon di perbatasan, yang berdekatan dengan kampung Avivim. Menurut jubir Israel, 4 orang pasukannya terbunuh, dan 14 lainnya terluka parah dalam satu hari pertempuran kemarin.

Sumber-sumber Israel juga menyebutkan pesawat Apache miliknya yang jatuh diserang rudal Hizbullah dan sejumlah besar prajurit Zionis terperangkap di kampung Avivim oleh pasukan Hizbullah.

Menurut Hizbullah, pasukannya memang berhasil menjatuhkan pesawat Apache Israel yang sebelumnya melontarkan sejumlah misil ke perkampungan Libanon. Hizbullah juga menyatakan berhasil meledakkan dua tank Mirkava milik Isrel yang berusaha masuk ke wilayah Marun Ras, pada pagi hari Kamis.

Dalam pernyataan sikapnya, Hizbullah juga menyebut keberhasilannyamelontarkan sejumlah rudal Katyusha mutakhir ke kota Haifa yang diduduki Zionis Israel, juga sejumlah rudal ke kota Shafad daerah pesisir Israel dan pemukiman Israel Kramael serta Tabariya. Televisi Al-Mannar menyebutkan, pasukan Hizbullah berhasil merampas sejumlah peralatan militer Israel, seperti senjata, teropong infra merah, dan sejumlah peralatan militer lainnya.

Sementara itu pasukan udara Israel melanjutkan pemboman membabi buta ke Libanon, hingga merusak rumah, infrastruktur kota dan melumpuhkan ekonomi Libanon. Namun begitu, harian Haaretz berbahasa Ibrani terbitan Israel menyebutkan dampak serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Hizbullah dan Hamas telah memunculkan kerugian besar bagi Israel.

Harian itu menyebutkan, “Zionis Israel harus menutupi kebutuhan perang yang jumlahnya lebih dari dua milyar sheikel guna menghadapi Palestina dan Libanon. Pertumbuhan ekonomi Israel juga merosot drastis akibat peperangan ini. Kota Haifa, Tabariya, Askalan, bisa dikatakan mengalami kelumpuhan ekonomi total akibat serangan yang dilancarkan pasukan Hizbullah. Diperkirakan, menurut kementerian keuangan Zionis, peperangan hingga saat ini menyebabkan perekonomian Israel kembali seperti tiga tahun sebelumnya. (na-str/pic)