Empat Pemuda Saudi Buat Layanan Bank Darah Lewat Internet

Empat pemuda Arab Saudi memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk membantu sesama. Mereka membuat bank darah online, bank darah yang dikelola lewat internet. Bank darah ini terbuka siapa saja tanpa melihat latar belakang agamanya, dan telah banyak membantu orang-orang yang membutuhkan baik Muslim dan non-Muslim.

"Seringkali terjadi seorang donor darah Muslim menyumbangkan darahnya untuk seorang non-Muslim, lewat situs ini, " kata Khalaf Al-Goudi, salah seorang dari pendiri bank darah online yang beralamat www.freeblood.com.

Bank darah online sudah berdiri sejak empat tahun lalu, yang dirancang oleh Goudi, seorang sepupu dan dua sahabatnya. Bank darah online menawarkan pelayanan bagi mereka yang ingin menjadi donor darah atau membutuhkan darah, dari seluruh dunia. Sekarang, tercatat 15.000 orang yang terdaftar sebagai donor darah di bank darah ini.

Mereka yang berminat menjadi donor atau yang ingin mencari donor darah, bisa mendaftarkan diri ke situs bank darah dengan mencantumkan alamat lengkap, nomor telephone dan golongan darahnya. Data para donor terbuka bagi siapa saja, baik perseorangan, rumah sakit, bank darah lokal maupun internasional, yang membutuhkan darah.

Namun bank darah online ini juga menegaskan bahwa mereka tidak memberikan kompensasi apapun bagi pada pedonor darah. "Bank darah ini betul-betul non-profit. Tujuannya adalah untuk mengikuti ajaran Islam tentang solidaritas dan saling membantu bagi mereka yang membutuhkan, " jelas Goudi.

Anak-anak muda pendiri bank darah online mengatakan bahwa proyek yang mereka rancang itu memberikan kemudahan dan akses yang terbuka dan lebih efisien bagi para pedonor maupun pasien yang membutuhkan darah.

Goudi mengaku terinspirasi membuat bank darah online dari pengalaman yang mereka alami empat tahun yang lalu. Kala itu, Goudi dan sepupunya harus mencarikan donor darah untuk seorang pasien yang memiliki golongan darah yang langka. Di rumah sakit, ia diberi setumpuk data daftar pedonor darah dan ia harus mencari satu persatu donor yang darahnya sesuai dengan pasien yang membutuhkan.

Beberapa hari kemudian, terlintas ide untuk membuat sebuah bank darah yang lebih efisien. Goudi, sepupu dan dua rekannya berpikir, sistem data donor darah dengan menggunakan kertas sudah tidak efisien lagi di era komputer dan internet seperti sekarang ini.

"Enam bulan setelah ide itu, situs bank darah pun diluncurkan, " ujar Goudi.

"Situs internet lebih mudah diakses bagi oleh pedonor maupun pencari donor darah, khususnya mereka yang sedang sangat membutuhkan. Anda tinggal meng-klik dan langsung bisa melihat daftar pedonor yang bisa membantu Anda, " tambah Goudi. (ln/iol)