Sedikitnya 22 orang terluka dalam peristiwa ledakan yang mengguncang empat wilayah berbeda di pesisir pantai Turki, termasuk ibukota Turki, Istanbul.
Laporan dari kantor berita nasional Turki menyebutkan, tiga ledakan terjadi di dekat pesisir pantai selatan, Marmaris, Senin (28/8) dini hari, dan satu ledakan terjadi di Istanbul, Minggu malam.
Kantor perwakilan negara Inggris di Turki menyatakan, 10 warga negaranya yang berstatus sebagai turis ikut menjadi korban luka-luka. Namun pihak berwenang Inggris belum mau memberikan komentar lebih lanjut.
Menurut juru bicara kedubes Inggris, warga negara Inggris yang menjadi korban itu berada di dalam sebuah mini-bis yang sedang melintas di jalan utama di Marmaris ketika ledakan terjadi.
Siaran televisi di Turki menayangkan sejumlah ambulan dan mobil polisi di lokasi-lokasi ledakan. Aparat kepolisian dengan mengenakan seragam bewarna putih, meneliti tempat kejadian di Marmaris, kota pantai yang terkenal di Turki dan banyak dikunjungi para turis dari Eropa maupun warga Turki saat musim panas.
Kepala polisi kota Istanbul, Celalettin Cerrah seperti dikutip kantor berita Anatolia menyebutkan, enam orang terluka dalam ledakan di dekat sebuah sekolah di Baglicar, Istanbul.
Menurut Cerrah, para pelaku meletakkan sebuah paket di jalan yang menghadap ke dinding taman, sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Paket itu meledak dan enam warga terluka. Cerrah tidak menyebutkan apakah ledakan itu berasal dari sebuah bom dan siapa yang telah meletakkan paket ‘ledakan’ tersebut.
Ledakan yang mengguncang pesisir pantai Marmaris dan Istanbul dinihari tadi, terjadi hanya berselang dua hari setelah peristiwa ledakan di kota Adana, sebelah selatan Turki dan melukai empat orang.
Dalam sejumlah aksi ledakan bom di Turki, otoritas pemerintahan negara itu menuding pelakunya adalah kelompok separatis Kurdi-Kurdistan Worker Party (PKK), kelompok Islam kiri dan militan. Seperti AS dan Uni Eropa, Turki memasukkan PKK kedalam daftar organisasi teroris dan menuding kelompok ini bertanggungjawab atas tewasnya lebih dari 30 ribu warga Turki.
Belakangan ini, pemerintah Turki mengintensifkan pasukannya ke wilayah selatan yang didominasi warga Kurdi untuk memberantas perlawanan para pejuang PKK. (ln/aljz)