Senin, Ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional , Yusuf al-Qaradawi, menyatakan “terkejut” setelah organisasinya dituduh menjadi organisasi teroris oleh Uni Emirat Arab.
Pada hari Sabtu, pemerintah UEA resmi mensahkan 82 organisasi Islam , termasuk Ikhwanul Muslimin dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), sebagai kelompok teroris, bahkan Persatuan Ulama Muslim Internasional juga disebutkan dalam daftar tersebut.
Dalam sebuah pernyataan hari Senin, Persatuan Ulama Muslim Internasional mendesak UEA untuk menghapusnya dari daftar, mengatakan masuknya kelompok itu “tidak didasarkan pada analisis atau investigasi, baik legal, logis atau rasional.”
“Persatuan ulama tersebut mengungkapkan keheranan tentang kebijakan ekstrem oleh UEA mengenai kelompok teroris dan kami menolak kebijakan ini sepenuhnya ,” kata pernyataan itu, yang ditandatangani oleh Qaradhawi.
Kelompok lainnya yang dimasukan dalam daftar termasuk Jabhah Nusra dan ISIS, kelompok mujahidin yang sedang berjuang melawan kezhaliman rezim Suriah Bashar al-Assad.
Yang anehnya, UEA mengabaikan apapun kelompok yang terlibat dalam apa yang disebut “terorisme non-Islam” terhadap Muslim, tidak ada satupun kelompok non Muslim yang terdaftar, seperti yang mereka perbuat terhadap muslim Rohingya Myanmar, pembantaian Muslim China, dan lain lain , hal ini menimbulkan pertanyaan tentang motif di balik daftar terorisme tersebut.
Tindakan UEA mencerminkan langkah yang mengikuti kampanye kerajaan Arab Saudi agar negara negara teluk itu menekan Qatar untuk mengurangi setiap dukungan terhadap organisasi Islam di Timur Tengah. (Arby/Dz)