Dr Mohammed ElBaradei makin vokal menyerukan reformasi pemilu di Mesir. Mantan Pimpinan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) itu bahkan mengajak kelompok-kelompok oposisi di Mesir untuk memboikot pemilu parlemen jika tidak ada perubahan dalam undang-undang pemilu.
ElBaradei dan kelompok oposisi di Mesir menuntut amandemen konstitusi, pengawasan lembaga-lembaga kehakiman dalam pelaksanaan pemilu untuk menjamin agar pemilu berlangsung bebas dan adil serta dicabutnya undang-undang darurat sipil yang sudah berlaku selama 30 tahun di Mesir.
Aturan pemilu yang berlaku di Mesir saat ini, menyulitkan posisi ElBaradei untuk mencalonkan diri sebagai kandidat dalam pemilu yang akan datang.
Seruan boikot ElBaradei mendapat dukungan dari Ibrahim Anwar dari kelompok oposisi Partai Front National. Tapi kelompok oposisi lainnya, Ikhwanul Muslimin menekankan pentingnya partisipasi rakyat dalam arena politik dan pemilu untuk memperbaiki kondisi masyarakat.
Untuk itu, Ikhwanul Muslimin lebih memilih untuk menggalang kekuatan dengan kelompok-kelompok oposisi dari berbagai ideologi yang berbeda dalam menghadapi pemilu. Upaya itu dilakukan dengan cara membuka dialog dengan para tokoh kelompok oposisi, dan mereka sepakat perlunya amandemen konstitusi dan sejumlah peraturan terkait pemilu seperti yang juga diinginkan ElBaradei. (ln/IW)