Ketua Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Muhammad ElBaradei mengecam aksi militer sepihak yang dilakukan Israel akhir bulan September lalu ke kompleks Al-Kibar, Suriah.
Dalam wawancara dengan majalah Der Spiegel terbitan Jerman yang terbit Senin (9/6) ElBaradei mengatakan, aksi-aksi militer sepihak seperti yang dilakukan Israel ke wilayah Suriah merongrong kesepakatan-kesepakatan intenasional yang ada. "Dan membuat kita berada pada titik balik sejarah, " kata ElBaradei.
Ia juga mengatakan, "Kita hanya mendengar aksi-aksi Israel dari televisi. Tak seorang pun yang memberikan informasi pada kami atau menyampaikan kecurigaan mereka pada kami."
"Kami hanya diberi akses untuk melihat gambar-gambar gedung dan kerusakan yang terjadi di Kongres AS. Satu hal yang sulit diterima, " lanjut ElBaradei.
Menurutnya, sikap main hakim sendiri negara-negara yang mencurigai negara lain memiliki fasilitas nuklir juga merupakan ancaman bagi perdamaian dunia dan sama bahayanya dengan pembuatan senjata-senjata nuklir. ElBaradei menyesalkan sikap Israel dan Amerika Serikat yang tidak memberikan laporan terlebih dulu pada IAEA tentang kecurigaan mereka bahwa Suriah telah membangun reaktor nuklir rahasia di Al-Kibar.
"IAEA hanya mendapatkan sedikit sekali informasi dan itu sudah sangat terlambat, " keluh ElBaradei.
Untuk menjawab kecurigaan Israel dan AS bahwa Suriah diam-diam membangun reaktor nuklir di Al-Kibar, IAEA akan mengirim tim ahlinya ke Suriah selama tiga hari mulai dari tanggal 22-24 Juni mendatang untuk melakukan investigasi. Sebelum IAEA melakukan penyelidikan, Israel telah lebih dulu melakukan serangan ke lokasi Al-Kibar yang dicurigai Israel sebagai lokasi tersembunyi reaktor nuklir milik Suriah. (ln/presstv)