ElBaradei: AS Hambat Investigasi IAEA terhadap Program Nuklir Iran

Ketua International Atomic Energy Agency (IAEA) Muhammad ElBaradei mengungkapkan penyesalannya karena tidak ada kemajuan seperti yang diharapkan dalam masalah prorgam nuklir Iran. Ia juga menyatakan bahwa pemerintahan AS telah mengganggu investigasi yang dilakukan tim IAEA karena telah menghalang-halangi akses Iran untuk mendapatkan informasi intelejen yang vital.

ElBaradei mengungkapkan hal tersebut dalam pidatonya di hadapan 35 jajaran gubernur IAEA, Senin (2/6). Ia menyebutkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan hasil investigasi IAEA tidak mengalami kemajuan seperti yang diharapkan, karena IAEA tidak mampu memberikan data pada Iran berupa dokumentasi informasi intelejen dari AS karena AS khawatir jika harus mengungkapkan sumber-sumber informasinya.Padahal selama ini AS mengklaim bahwa program nuklir Iran memang untuk membuat persenjataan nuklir.

"IAEA menerima banyak informasi… tapi hanya dalam bentuk surat eletronik dan sayangnya tidak ada otorisasi dari informasi-informasi itu yang salinannya bisa diberikan pada Iran, " kata ElBaradei.

"Padahal keberadaan dokumen-dokumen yang tidak terlalu sensitif dari perspektif proliferasi, termasuk dokumen-dokumen yang kemungkinan menunjukkan hubungan antara tiga tudingan yang diklaim dari hasil penelitian, jelas akan sangat membantu investigasi yang dilakukan IAEA, " sambungnya.

Pada kesempatan itu ElBaradei juga membeberkan perkembangan-perkembangan baru terkait aktivitas nuklir Iran dan meminta Negara Para Mullah itu untuk lebih meningkatkan kerjasamanya dengan IAEA. "Ada kemajuan-kemajuan yang substansial… dan sangat penting bagi IAEA untuk secepatnya membuat kesimpulan tentang program nuklir Iran dan pemanfaatannya, " tukas ElBaradei.

Ia melanjutkan, "Semua tergantung pada Iran untuk menunjukkan transparansi dan mengungkapkan semua aktivitas nuklirnya."

Dalam laporan terakhirnya, IAEA menyatakan bahwa Iran tidak melakukan diversifikasi material nuklirnya dan sudah menunjukkan kerjasama yang baik dengan IAEA. Sementara Iran berulangkali menegaskan bahwa sebagai negara yang ikut menandatangani Kesepakatan Non-Proliferasi (NPT), program nuklir Iran ditujukan untuk kepentingan damai dan tak satu pun pihak yang bisa menghalangi hak Iran mengembangkan proyek nuklirnya. (ln/presstv)