Kepala bidang penyelidikan nuklir PBB, Muhammad el Baradei awal pekan ini mengeluarkan pernyataan, berdasarkan pengamatannya Amerika Serikat tampaknya akan segera menyerang Iran. Bahkan Baradei menyarankan, agar Amerika Serikat melancarkan serangan militernya.
Menanggapi hal ini, jurubicara kementerian luar negeri Amerika, Tom Casey mengatakan, "Kita bekerjasama dengan partner kami dari seluruh penjuru dunia dalam penanganan dan konsekuensi tentang Iran, negara yang mendukung aksi terorisme. "
"Tidak ada perubahan dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat, " tandasnya lagi. Menurut Tom Casey sejauh ini Amerika Serikat masih melakukan dan tetap pendekatan diplomatik dalam masalah nuklir Iran. Terutama bekerjasama dengan Dewan Keamanan PBB dan juga Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
"Tidak ada seorang pun presiden Amerika Serikat yang akan mengambil keputusan di luar meja perundingan. Pendekatan kami, sejauh ini tidak akan berubah, sampai kami mendengar sendiri perubahan yang akan disampaikan presiden langsung, " ujar Tom Casey lagi. Amerika Serikat menegaskan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan seluruh cara diplomatik untuk menyelesaikan krisis nuklir Iran. Tapi seperti yang diketahui Amerika Serikat justru kerap keluar dari hasil perundingan seperti dalam serangan Irak dan Afghanistan.
El Baradei mengatakan, ia merasa bahwa Iran saat ini tengah menabuh genderang perang (war drums). Dan hal tersebut menurutnya sangatkan tidak kondusif bagi keamanan dunia. Maka ia menyarankan solusi yang paling memungkinkan adalah, melakukan serangan militer ke Iran. Tampaknya ini adalah saran yang sangat aneh dari seseorang yang pernah menerima hadiah Nobel Perdamaian. Dan bukan pula kapasitas El Baradei untuk menyarankan perang atau tidak atas Iran. (Herry Nurdi)