El-Baradei, Kekuatan Baru Di Mesir?

Meskipun peringatan bahwa mereka melanggar hukum, ratusan orang Mesir—mungkin lebih dari 1.000 orang—menyambut kedatangan Mohamed El-Baradei di bandara Kairo. Dalam beberapa hal, sambutan itu seperti sambutan kepada El-Baradei sama seperti kampanye kepresidenan Obama di Amerika Serikat: menarik dukungan akar rumput.

Hal ini mengisyaratkan bahwa El-Baradei mungkin akan bersiap turun dalam pemilihan presiden tahun depan, walaupun kemudian aturan-aturan yang dibuat oleh rezim Mubarak akan sangat memungkinkan dia tidak akan bisa terjun. Namun jika El-Baradei bermain dengan benar, maka perubahan di Mesir bukan hanya eforia dan ilusi saja.

"Kami punya empat pesan hari ini," Abdel Nasser Hamid, seorang penyelenggara dalam kampanye El-Baradei mengatakan kepada harian al-Masry al-Youm. "Pesan pertama adalah untuk barat, bahwa ada alternatif ketiga rezim dan Islamis. Pesan kedua adalah untuk rezim (Mubarak) bahwa ada seseorang yang dapat menantangnya dalam suksesi. Pesan ketiga adalah untuk kami sendiri, bahwa kami dapat mencapai apa yang kami inginkan, bahwa kami dapat mengatur diri sendiri dan melakukan kerja politik yang tepat di Mesir. Pesan terakhir untuk dia (El-Baradei) bahwa ada reformasi yang dapat memobilisasi ribuan pendukung."

Dengan “turun dari langit” seperti ini, El-Baradei menjadi batu sandungan bagi putra Mubarak.. Wael Nawara menjelaskan: “Tidak terlalu lama berselang, Mohamed El-Baradei dianggap sebagai sumber kebanggaan nasional dan bukti pendukung untuk klaim rezim Mesir, atau lebih tepatnya Mubarak, bermain di panggung politik internasional. Ini adalah bukti palsu, tentu saja, karena Mesir, di bawah rezim yang sama, telah mendukung calon lain terhadap El-Baradei sebagai kepala pengawas nuklir internasional.

Namun, rezim mempertahankan penampilan dan mulai bangga menunjukkan dukungan untuk El-Baradei ketika ia terpilih tiga kali ke pos tersebut. Media nasional memuji keberaniannya ketika ia secara terbuka membantah pembenaran AS atas invasi ke Irak dan merayakan keberhasilan sebagai kemenangan nasional ketika ia maju untuk Mesir dalam memenangkan Hadiah Nobel. ElBaradei sendiri diberikan penghargaan tertinggi di Mesir, Nil Medal.

Namun, begitu ElBaradei "mengisyaratkan" pada bulan November bahwa ia mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden Mesir dalam pemilu 2011, media nasional membawanya dalam kampanye fitnah yang keji. Pria yang telah menjadi pahlawan nasional sampai beberapa hari sebelum tiba-tiba menjadi dituduh sebagai pengkhianat, seseorang uang bodoh, seorang asing dan antek AS.”

Sebagai orang luar (meskipun masih seorang Mesir), El-Baradei tidak dinodai oleh politik domestik, dan itu bisa terbukti sangat menarik bagi para pemilih yang kecewa dengan partai-partai oposisi tradisional serta rezim itu sendiri.

Dalam kata-kata seorang pemilik restoran Kairo, yang telah memberikan setengah dari karyawannya satu hari libur untuk menyambut ElBaradei, " ‘Kita perlu mengubah seluruh dapur, karena dapur yang sama akan menghasilkan jenis makanan yang sama."

Jadi, Mubarak dan semua pendukungnya, berhati-hatilah! Badai pemilu itu mungkin telah datang. (sa/albab)