Tokoh Muslim AS Yahya Hendi optimis, di masa depan, warga Muslim bisa berperan lebih besar di panggung politik AS. Menurutnya, saat ini, warga Muslim tidak lagi menutup diri dengan kegiatan-kegiatan politik.
Juru bicara lembaga Islamic Jurisprudence Council of North America itu mengatakan, meski kampanye hitam yang dilakukan media massa terhadap warga Muslim dan Islam begitu gencar, belum lagi lobi yang kuat dari kelompok-kelompok Kristen di AS, ia yakin keikutsertaan warga Muslim dalam sektor politik di AS memiliki masa depan yang lebih baik.
"Upaya-upaya serius sudah dilakukan di kalangan generasi kedua dan ketiga warga Muslim untuk menjadi bagian dari pembangunan politik di AS, " kata Hendi di hadapan para akademisi Arab Saudi, dalam rangka kunjungannya ke negara kerajaan itu, Minggu (5/8).
Hendi yang juga menjadi pembimbing agama Islam di Universitas Georgetown mengungkapkan keyakinannya itu, karena menurutnya, umat Islam selalu berpijak pada realitas kehidupan yang ada.
"Tahun lalu, kita memilih warga Muslim pertama yang menjadi anggota Kongres dan saya berharap, pada tahun 2015 ada tiga atau empat orang lagi, dan paling tidak ada 30 walikota, " kata Hendi.
Seperti diketahui, pada pemilu tahun 2006 kemarin, seorang warga Muslim Keith Ellison, terpilih sebagai anggota Kongres. Kemajuan di kalangan warga Muslim, menurut Hendi, kini juga terlihat dari bertambah banyaknya jumlah warga Muslim yang menjadi pengacara. Saat, ini jumlahnya mencapai 400 orang, padahal sebelum peristiwa 11 September, jumlah pengacara Muslim hanya sembilan orang di seluruh AS.
Yang membuat peran warga Muslim kurang menonjol, menurut Hendi, karena pemberitaan media massa yang hanya mengedepankan berita-berita negatif tentang warga Muslim dan Islam.
"Tantangan yang kita hadapi adalah dari media dan dari sejumlah penganut Kristen ekstrim yang tidak menginginkan Islam eksis di Amerika, " ujarnya.
Hendi mengatakan, warga Muslim di AS yang jumlahnya mencapai tujuh sampai sembilan juta orang, masih berjuang keras agar Islam bisa menjadi bagian dari masyarakat AS.
Di sisi lain, sejak peristiwa 11 September 2001, makin banyak orang Amerika yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Muslim dan Islam. Sehingga saat ini Islam menjadi salah satu agama di AS yang perkembangannya makin pesat. Setiap tahun, kata Hendi, ada sekitar 17 ribu warga AS non Muslim yang masuk Islam. (ln/iol)