Ternyata ada sisi baiknya, Serangan udara AS di Suriah mendorong banyak pejuang anti-rezim Assad untuk membentuk aliansi dengan atau bahkan desersi dan menyeberang ke Negara Islam (IS), menurut serangkaian wawancara yang dilakukan oleh Guardian.
Beberapa brigade dari FSA telah mengalihkan kesetiaan mereka ke negara Islam (IS) , sementara yang lain membentuk aliansi taktis atau melakukan gencatan senjata dengan IS . Dukungan di antara warga sipil juga tampaknya tumbuh di beberapa daerah sebagai akibat dari kebencian atas aksi militer pimpinan AS.
“IS sekarang seperti magnet yang menarik sejumlah besar umat Islam,” kata Abu Thalhah, yang membelot dari FSA beberapa bulan yang lalu dan sekarang dalam negosiasi dengan pejuang lainnya dari kelompok-kelompok seperti Jabhah al-Nusra untuk mengikutinya.
Assam Murad, seorang pejuang dari FSA brigade 600 di Homs mengatakan: “Tidak ada alasan kita melawan IS setelah kampanye militer AS terhadap mereka.”
Abu Zeid, komandan dari FSA brigade kota Idlib dan seorang pembelot dari tentara Presiden Bashar al-Assad, mengatakan: “Semua penduduk setempat di sini bertanya-tanya mengapa koalisi AS tidak pernah datang untuk menyelamatkan mereka dari senapan mesin Assad, tapi menyuruh kami melawan IS untuk perebutan beberapa bidang tanah. Kami dahulu berada dalam pertarungan yang kuat terhadap IS untuk menyita daerah yang kami bebaskan , tapi sekarang, jika kita bila tidak dalam aliansi dengan IS , kami tentunya berada dalam gencatan senjata dengan mereka (IS). ”
“Kami tidak mendapatkan senjata dari AS untuk melawan rezim Assad selama tiga tahun terakhir. Anehnya sekarang senjata AS tiba kepada kami untuk memerangi IS “, tambahnya. (JL/KH)