Mantan Perdana Menteri Suriah, Riad Hijab, yang membelot ke Yordania pekan lalu, mengatakan rezim Suriah mulai ambruk, baik secara moral, finansial, maupun militer.
Berbicara di ibukota Yordania, Amman, hari Selasa kemarin (14/08) Hijab mengatakan rezim hanya mengontrol tak kurang 30% wilayah Suriah.
Ia meminta oposisi Suriah di luar negeri untuk bersatu dan mendesak militer berpihak ke rakyat.
“Saya meminta militer mencontoh angkatan bersenjata Mesir dan Tunisia, yaitu berdiri di barisan rakyat,” kata Hijab.
“Mari kita rampungkan revolusi ini dengan bersatu padu demi Suriah,” tegasnya.
Ini untuk pertama kali Hijab berbicara kepada publik sejak membelot bersama keluarganya ke kubu oposisi pekan lalu.
Ia sejauh ini menjadi pejabat paling tinggi Suriah yang memutuskan untuk meninggalkan rezim pimpinan Presiden Bashar al-Assad.
Pemerintah di Damaskus mengatakan Hijab telah dipecat sebelum memasuki Yordania, klaim yang dibantah Hijab dengan mengatakan ia mengundurkan diri karena pemerintah Assad adalah “musuh Tuhan”.
“Saya berkewajiban untuk membersihkan tangan saya dari rezim korup ini,” kata Hijab.(fq/bbc)