Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menyatakan militernya bukan tidak mungkin akan kembali menggelar operasi besar-besaran ke wilayah Ghaza. Olmert mengungkapkan hal tersebut, paksa tewasnya seorang warga Israel dan belasan warga Israel lainnya luka-luka akibat tembakan mortir pejuang Palestina pada Kamis kemarin.
"Menurut informasi yang kami miliki sekarang, pendulum kelihatannya lebih mengarah pada keputusan untuk menggelar operasi yang lebih keras ke Jalur Ghaza, " kata Olmert setibanya dari kunjungan ke AS.
Olmert mungkin buta, tidak melihat bahwa setiap hari militernya melakukan kekerasan di Jalur Ghaza. Menyerang dan membunuh warga Palestina.
Hari ini saja, serangan dari pesawat-pesawat tempur Zionis menyebabkan sepuluh warga sipil di Ghaza mengalami luka-luka. Sementara itu, anak perempuan Palestina yang sebelumnya dalam kondisi kritis akibat serangan pasukan Zionis hari Kamis kemarin, meninggal dunia di rumah sakit.
Rumah sakit di kota Khan Younis, Ghaza menyatakan, nama anak perempuan itu Aya al-Manjar. Ibu Aya yang juga luka akibat serangan Israel, masih dalam kondisi kritis akibat luka-luka yang dialaminya. (ln/aljz/bbc)