Sumber-sumber media Mauritania menyebutkan bahwa sejumlah mahasiswa yang marah atas kebijakan AS di Timur Tengah berhasil memperdayai Dubes AS di Mauritania. Para mahasiswa itu juga berhasil mencopot bendera AS dari mobil dinas Dubes.
Kantor berita independen Mauritania, Selasa (6/2) melaporkan, peristiwa itu terjadi saat Dubes AS untuk Mauritania Charles H. Twining melakukan lawatan ke Universitas Nouakchott atas undangan sebuah lembaga profesional, untuk menyerahkan penghargaan kepada para mahasiswa. Tiba-tiba sekelompok mahasiswa yang marah atas kebijakan AS di Timteng menyerang Twining saat ia tiba di Universitas. Sebagian mahasiswa melempari Dubes itu dengan batu, sementara mahasiswa lainnya berusaha menarik dasi Dubesi tu dan mencopot bendera kecil di mobil dinasnya.
Situs Mafkarah Al-Islaam menyebutkan, dalam kondisi yang tak terkendali itu pihak keamanan kampus langsung melindungi Dubes, sementara para mahasiswa saling bergandengan tangan di depan Fakultas Hukum sembari meneriakkan yel-yel anti-AS.
Universitas Nouakchott dikenal sebagai basis gerakan mahasiswa Islam Mauritania. Para mahasiawa di Universitas itu juga dikenal paling getol menyuarakan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Pihak keamanan pemerintah sendiri sebenarnya sudah memprediksi akan terjadinya keributan ini. Sekarang, mereka tengah melakukan penangkapan besar-besaran terhadap para aktifis mahasiswa. Namun sejauh ini belum diketahui jberapa umlah mahasiawa yang sudah ditangkap.(ilyas/im)