Dua Warga AS Siksa PRT Asal Indonesia, Diancam Hukuman 40 Tahun Penjara

Sepasang suami isteri kaya di New York dan salah seorang anak perempuannya, pingsan begitu mendengar keputusan juri pengadilan federal di Central Islip, New York yang menyatakan bahwa kedua pasangan suami isteri terbukti bersalah atas 12 tuduhan yang dikenakan pada mereka.

Kasus Varsha Mahender Sabhani, 35 dan suaminya Mahender Murlidhar Sabhani, 51, sampai ke pengadilan AS, ketika dua pembantu rumah tangganya yang berasal dari Indonesia ditemukan dalam kondisi tak berdaya dan luka-luka akibat penyiksaan sang majikan. Keduanya dikenai sejumlah tuduhan antara lain telah melakukan "perbudakan modern", melakukan konspirasi dan kerja paksa.

Kedua pasangan suami isteri itu menghadapi ancaman hukuman 40 tahun penjara. Keduanya harus datang kembali ke pengadilan hari Selasa waktu AS. Hakim pengadilan juga memerintahkan para juri untuk hadir kembali hari Selasa dan masing-masing juri memberikan pendapatnya masing-masing.

Menurut jaksa penuntut, pasangan keturunan India yang sudah menjadi warga negara AS ini membawa dua pembantu asal Indonesia, Samirah, 51, dan Enung, 47, ke AS dengan janji akan diberi gaji sebesar 200 dollar per bulan sebagai pembantu rumah tangga.

Namun menurut Samirah dan Enung mereka hanya dibayar antara 100-150 dollar per bulan dan paspor mereka disita. Selama bertahun-tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga keluarga Mahender yang berbisnis parfum ini, mereka mengalami penyiksaan. Mereka dipukuli, disiram air panas, dipaksa makan muntah mereka sendiri, dipaksa makan cabe, makan makanan dari tempat sampah dan diharuskan tidur larut malam. Kedua pembantu yang malang itu juga hanya tidur beralaskan tikar dan mereka terpaksa mencuri makanan agar tidak kelaparan.

Sementara itu, tim pembela Mahender menuding Samirah dan Enung mengarang cerita bahwa mereka sudah disiksa dan ingin mencari cara agar bisa tetap tinggal di AS. Tim pembela Mahender juga mengatakan bahwa luka-luka di tubuh Samirah dan Enung, karena mereka melakan ritual ilmu hitam.

Samirah ditemukan oleh pihak berwajib di AS pada bulan Mei, di jalan dengan hanya mengenakan celana dan handuk, setelah berhasil melarikan diri dari rumah Mahender di Muttontown, New York. Ia lalu dibawa ke rumah sakit karena terdapat luka-luka di bagian muka, telinga, tangan, leher, dada dan punggungnya. Sedangkan Enung ditemukan di dalam rumah Mahender, sedang bersembunyi di kamar mandi. (ln/ajz)