Dua partai sayap kanan nasionalis Bulgaria – Ataka (Attack) dan VMRO Kamis kemarin (14/6) menggelar aksi protes terbaru menentang volume pengeras suara dari masjid Bashi Banya Sofia.
Sekitar 100 aktivis dan pendukung kedua partai berkumpul di gedung Balaikota di pusat kota Sofia di bawah iringan suara lagu-lagu patriotik nasionalis.
Perwakilan kota dari VMRO, Angel Dzhambazki, dalam aksi tersebut mengatakan bahwa suara selama shalat dan khutbah pada hari Jumat telah merusak toleransi dan ketertiban umum.
Sedangkan pemimpin Ataka, Volen Siderov, mencatat bahwa sudah ada petisi yang diluncurkan pada awal 2006 lalu dan sudah memiliki lebih dari 30.000 tanda tangan menentang suara keras adzan dari masjid. Dia mengajukan banding ke Balai Kota agar masjid mematuhi keputusan ketertiban umum.
Ataka juga telah mengirimkan surat terbuka ke Balai Kota meminta larangan untuk menggunakan ruang di luar masjid untuk ritual keagamaan.
“Selama berabad-abad Sofia merupakan simbol toleransi agama dan sosial, dan kita harus melestarikannya. Kita harus menghindari tindakan sepihak dengan tujuan mendapatkan dividen politik berdasarkan kontroversi. Jika ada pelanggaran ketertiban umum, harus ada tindakan yang dilakukan,” Walikota Sofia, Yordanka Fandakova, menyatakan.(fq/novite)