Dua organisasi muslim di Jerman, Central Council of Muslims dan Islamic Council for the Federal Republic of Germany membuat pernyataan bersama pada Rabu (13/7), yang isinya mengkritik tidak adanya pembimbing rohani muslim di angkatan bersenjata Jerman.
Kedua organisasi itu mendesak Jerman untuk menyediakan pembimbing rohani Islam untuk tentara-tentara Jerman yang muslim. Saat ini, terdapat sekitar 1.200 muslim yang bertugas di dinas kemiliteran Jerman. Menyediakan pembimbing rohani Islam untuk tentara-tentara muslim itu, kata kedua organisasi tersebut, akan menjadi langkah maju dalam rangka integrasi komunitas muslim dengan masyarakat Jerman.
"Langkah itu akan memberikan dampak signifikan bagi upaya integrasi," kata Ketua Central Council of Muslim, Airman Mazyek pada situs berita News.de. Ia mengusulkan agar masalah ini dibahas dalam Konferensi Islam-Jerman yang akan datang.
"Menyedikan pembimbing rohani untuk prajurit-prajurit Jerman yang muslim, akan menciptakan situasi yang saling menguntungkan antara angkatan bersenjata Jerman dan komunitas Muslim," ujar Mazyek.
Ketua Islamic Council for the Federal Republic of Germany, Ali Kizilkaya menambahkan, yang penting adalah niat baik dari pemerintah dan angkatan bersenjata Jerman untuk menyediakan pembimbing rohani Islam yang cukup untuk memenuhi kebutuhan spiritual para prajuritnya.
"Kalau ada niat, pelaksanaannya tidak sulit," kata Kizilkaya, yang juga sepakat bahwa langkah ini akan mempermudah upaya integrasi.
Menurut situs News.de. angkatan bersenjata Jerman hanya menyediakan pembimbing rohani Protestan dan Katolik untuk para prajuritnya. Saat ini, ada 90 pendeta yang bertugas di kemiliteran Jerman. Sedangkan untuk prajuritnya yang muslim, militer Jerman tidak menyediakan satu pun ustaz atau da’i yang bisa menjadi tempat konsultasi spiritual tentara-tentara yang muslim. (kw/thelocal)