Kota Istanbul, Turki diguncang dua ledakan bom yang menyebabkan 15 orang tewas dan lebih dari 150 orang luka-luka. Ledakan terjadi di tengah kawasan pemukiman dan pusat perbelanjaan yang ramai di kota itu.Gubernur Istanbul Muammer Guler menyebut serangan tersebut sebagai "serangan teroris."
Ledakan pertama terjadi di sebuah box telepon umum di distrik Gungoren pada Minggu malam dan ledakan kedua terjadi hanya beberapa meter dari lokasi ledakan pertama sekitar 10 menit kemudian.
"Ledakan terjadi di distrik yang sangat ramai sehingga menimbulkan banyak korban, " kata Gubernur Istanbul, Muammer Guler. Ia juga mengatakan bahwa bom-bom itu disembunyikan di tong-tong sampah.
Seorang saksi mata bernama Huseyin Senturk, pemilik toko sepatu di tempat itu mengungkapkan, ledakan pertama tidak terlalu kuat. "Orang-orang keluar untuk melihat apa yang terjadi. Saat itu terjadi ledakan kedua dan banyak orang yang sedang melihat tempat kejadian pertama yang menjadi korban, " kata Senturk.
Dari tayangan stasiun-stasiun televisi Turki terlihat sejumlah orang tergeletak di lokasi kejadian, pecahan kaca dan puing-puing berserakan di mana-mana. Rumah sakit terdekat mengatakan, mereka merawat sekitar 25 orang dan tiga di antaranya dalam kondisi serius.
Meski demikian, gubernur Turki menyatakan dirinya tidak mau terlalu cepat berspekulasi tentang siapa pelaku serangan bom tersebut. Aparat keamanan masih akan meneliti kamera-kamera pemantau yang merekam situasi di lokasi kejadian sebelum bom-bom itu meledak.
Awalnya, laporan-laporan media Turki mengira ledakan itu berasal dari pipa gas yang bocor. Seorang wartawan lokal Jody Sabral mengatakan, bukan tidak mungkin bom-bom itu merupakan serangan dari kelompok-kelompok tertentu. "Kelompok Kurdi militan PKK misalnya, sering menggunakan bom dan diledakkan kawasan sipil. Tapi belakangan ini, Turki menjadi target al-Qaidah yang memiliki sel-sel di sini, tapi memang terlalu dini untuk mengatakan siapa pelakunya sekarang, " ujar Sabral.
Analis politik Turki, Damla Aras menduga bom yang meledak di distrik Gungoren adalah bom jenis A4 atau C4 yang dibawa dari kawasan utara Irak oleh para pejuang PKK dan sering digunakan untuk melakukan serangan ke Turki. Ia mendesak aparat berwenang di Turki melakukan penelitian terhadap jenis bahan peledak dalam persitiwa itu.
Turki kerap menuding kelompok Kurdi PKK di utara Irak yang melakukan sejumlah serangan bom di kota Istanbul. PKK sejak tahun 1984 meminta kemerdekaan dan otonomi yang lebih luas bagi mayoritas warga Kurdi yang mendiami wilayah tenggara Turki. (ln/aljz)