Seorang ilmuwan nuklir Iran tewas, dan seorang lagi mengalami luka parah, akibat sebuah bom yang ditanamkan di mobil yang ditumpangi secara terpisah. Peristiwa hari Senin ini, berlangsung di ibukota Teheran, Iran, demikian laporan media lokal.
Fars telivisi telah menuduh AS dan Israel, dibalik tewasnya seoran ilmuwan nuklir Iran, dan seorang lainnya yang mengalami luka-luka. Media telivisi itu menuduh agen AS dan Israel dengan menggunakan motor menyerang kedua ilmuwan di Teheran. Dua orang ilmuwan nuklir itu, yang tewas adalah Majid Shahriari, dan yang mengalami luka-luka adalah Fereydoun Abbasi, keduanya profesor di UniversitasBehesti Teheran. Sementara itu, Abbasi bersama mengalami luka-luka dan dirawat sakit di Teheran.
Sebuah website yang pro-pemerintah Iran, menyatakan, bahwa Abbasi merupakan Phd dibidang nuklir, dan menjadi ahli di kementerian pertahanan Iran. Keduanya merupakan ilmuwan yang paling top di Iran dibidang nuklir. Keduanya dengan keahlian berhasil memisahkan nuklir isotop.
Abbasi merupakan anggota Garda Revolusi, yang sangat masyhur di Iran, yang memiliki kekuatan militer yang tangguh, dan Abbasi juga memberikan kuliah di Universitas Imam Husien, yang merupakan bagian dari kementerian pertahanan Iran.
Januari 2010, seorang ilmuwan nuklir Iran juga tewas. Profesor Massoud Ali-Mohammad terbunuh. Ali Mohammad tewas dengan bom yang menggunakan remote kontrol yang diletakkan di sebuah motor.
Februari 2000i, koran Daily Telegraph, yang terbit di Inggirs, melaporkan bahwa Israel melakukan pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran, karena dianggap menjadi ancaman serius. Agen-agen Mossad juga berada dibalik kematian Ardeshire Hassanpour, seorang ilmuwan yang paling terkemuka Iran dibidang nuklir. (m/hrtz)