Setidaknya 23 orang tewas dalam dua hari bentrokan di selatan Libya, pada saat pertempuran terjadi antara suku dan pasukan keamanan terus berlanjut.
Bentrokan antara minoritas suku Toubou Libya dan pasukan pemerintah di mulai di kota Kufra, Sabtu lalu, yang berlangsung hingga Minggu kemarin (10/6). Kekerasan tersebut telah menyebabkan lebih dari 50 lainnya terluka.
Sumber-sumber lokal mengatakan 20 anggota masyarakat, termasuk perempuan dan anak-anak, termasuk di antara mereka tewas.
Wissam Ben Hamid, komandan Brigade Perisai Libya mengatakan tiga anak buahnya juga tewas.
Menurut komandan itu, bentrokan meletus ketika anggota Toubou menyerang pos pemeriksaan.
Namun, pemimpin suku Issa Abdelmajid mengatakan 28 orang telah tewas sejak Sabtu.
Suku Toubu sendiri juga terlibat dalam bentrokan mematikan dengan suku Zwai di oasis Sahara di Kufra sejak Februari 2012.
beberapa bulan setelah jatuhnya diktator Libya Muammar Gaddafi dari kekuasaan, Dewan Transisi Nasional yang berkuasa (NTC) masih berjuang untuk menegaskan kekuasaannya di seluruh negara yang dilanda perang.
NTC belum berhasil dalam mengontrol milisi dan suku yang saling bersaing, yang terlibat dalam memperjuangkan kekuasaan dan sumber daya alam negara itu.(fq/prtv)