eramuslim.com – Ketika ribuan pejuang Hamas berhasil menyerbu teritori Israel pada 7 Oktober silam, salah satu senjata andalan mereka adalah drone. Dilaporkan ada 35 drone yang menyerang Israel saat itu, melumpuhkan perangkat komunikasi di perbatasan serta beberapa senjata mesin.
Drone belakangan memang menjadi senjata pertempuran yang efektif, seperti yang terlihat dalam laga Ukraina melawan Rusia. Hamas tampaknya menyadari hal itu dan beberapa tahun belakangan telah membangun armada drone komersial yang telah dimodifikasi untuk pertempuran. Mereka juga mendapat bantuan dari Iran.
Dikutip dari Independent, menurut pakar drone Federico Borsari, terdapat 3 jenis drone yang mungkin akan digunakan Hamas mengantisipasi serangan Israel. Pertama adalah drone bunuh diri atau kamikaze.
Israel Diprediksi Kesulitan Jinakkan Drone Hamas, Kenapa?
Drone semacam itu dipandu oleh GPS dan dirancang untuk sekali serangan bunuh diri, dengan menabrak target seperti basis militer. Drone semacam ini biasanya tidak dilengkapi rekaman langsung sehingga tidak bisa menyasar target bergerak.
“Drone ini diproduksi jauh lebih banyak dalam beberapa tahun terakhir dan sangat efektif bila dipakai dalam jumlah besar. Jika berhasil mencapai target, dampaknya bisa substansial. Mungkin ada ratusan drone semacam ini yang sudah dipersiapkan Hamas,” kata Borsari.
“Tetapi jika digunakan hanya dalam jumlah kecil, mereka adalah sasaran empuk dari sistem Iron Dome maupun sistem anti drone (Israel),” tambahnya.
Jenis kedua adalah drone kamikaze yang lebih canggih, yang dibekali rekaman langsung saat menuju ke lokasi. Operator dapat menggerakkannya menuju sasaran, misalnya ke patroli musuh.
Lalu ada drone jenis quadcopter dengan empat baling-baling yang sudah digunakan untuk menjatuhkan bom ke tank Merkava Israel. Keberadaan arsenal drone Hamas semacam ini kemungkinan suit diantisipasi oleh Israel.
“Teknologi Israel secara jelas tidak cukup untuk mencegah serangan mengejutkan dari Hamas. Drone ini sepertinya juga akan menimbulkan masalah selanjutnya bagi militer Israel saat menyerang Gaza dari darat,” kata Borsari.
Drone jenis quadcopter selain untuk menyerang juga dapat digunakan Hamas untuk pengintaian. “Drone ini juga bisa dipakai mengantarkan suplai kecil senjata atau lainnya ke tim penembak jitu di bangunan tinggi,” tambah Borsari.
Dalam skenario serangan darat, drone pengintai Hamas dapat mengamati pergerakan pasukan Israel sehingga posisinya diketahui. Hamas kemudian bisa memasang jebakan atau langsung menyerang.
Tank-tank Israel, pengangkut personel lapis baja (APC) dan kendaraan pembersih ranjau juga akan rentan terhadap amunisi yang dijatuhkan oleh quadcopter, seperti yang ditunjukkan pada tanggal 7 Oktober. Pasukan Israel pun harus terus-menerus mencari drone yang berkeliaran dan karena ukuran dan kecepatannya, sulit ditembak jatuh.
“Akan sulit untuk tetap fokus. Jika Anda menghadapi bahaya dan risiko menjadi sasaran drone dari atas, tekanannya sangat signifikan dan dapat menimbulkan konsekuensi penting bagi kinerja pasukan Israel,” sebut Borsari. (sumber: detik)