1 Syawal, Serangan pesawat tak berawak AS telah menewaskan sedikitnya delapan pejuang al-Qaeda di Yaman, pejabat setempat mengatakan, menambah jumlah militan islam yang tewas oleh serangan Drone hanya dalam waktu kurang dari dua minggu telah merengut 25 nyawa.
Serangan melanjuti adanya pengumuman pemerintahan Yaman pada hari Rabu bahwa mereka telah menggagalkan serangan Al-Qaeda untuk merencanakan merebut dua kilang minyak utama dan terminal ekspor gas dan ibukota provinsi di timur negara itu.
Peringatan serangan potensial telah mendorong AS untuk menutup kedutaan di Timur Tengah, dikuti oleh Inggris untuk mengevakuasi staf dari Yaman.
Saksi dan pejabat lokal di Marib, mengatakan pesawat tak berawak menyerang dua kendaraan yang diduga membawa pejuang al-Qaeda saat fajar, menewaskan enam orang.
Dua mujahiddin lainnya gugur di wilayah timur Hadramout, kata para pejabat setempat.
Sedikitnya 25 pejuang diduga telah tewas sejak 28 Juli, ketika serangan pesawat tak berawak menewaskan sedikitnya empat anggota Ansar al-Sharia, kelompok bersenjata lokal berafiliasi dengan al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), salah satu cabang yang paling aktif dari jaringan yang didirikan oleh Osama bin Laden.
Keamanan di Yaman merupakan masalah global bagi AS . karena Negara ini berbagi perbatasan dengan Arab Saudi, sekutu AS dan pengekspor minyak terbesar di dunia, dan sentral kepentingan AS di timur tengah.
Pemerintah Yaman mengeluarkan pernyataan pada Selasa terkait daftar 25 “teroris paling dicari”, dan katanya berencana untuk melakukan serangan di negara itu setelah Idul Fitri Kamis ini.
Mereka menawarkan lima juta riyal Yaman ($ 23.000) hadiah bagi sebuah informasi yang menghasilkan penangkapan para militan Islam. (Aljazeera/Dz)