DPR AS mengancam akan memangkas bantuan untuk Otorita Palestina jika Palestina tetap melanjutkan upayanya untuk mendapatkan pengakuan PBB sebagai negara berdaulat, tanpa melakukan pembicaraan langsung dengan Israel.
Palestina menegaskan akan memanfaatkan Sidang Umum PBB bulan September mendatang, untuk meminta pengakuan sebagai negara dari seluruh anggota PBB. Keinginan Palestina ini membuat Israel dan sekutunya, AS berang. Israel bahkan sudah melakukan "tur" ke sejumlah negara untuk melakukan lobi agar negara bersangkutan tidak memberikan pengakuan pada Palestina sebagai negara.
Dalam rapat yang berlangsung hari ini, mayoritas anggota parlemen dengan perbandingan suara 406-6, secara simbolik mendukung resolusi untuk mengirimkan pesan yang keras pada Palestina terkait upaya yang dilakukan Palestina. Seminggu sebelumnya, Senat AS secara bulat juga mengambil langkah serupa pada Palestina.
DPR AS mendesak Presiden Barack Obama untuk mempertimbangkan menangguhkan bantuan untuk Otorita Palestina, terutama jika terjadi kesepakatan rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas.
"Pemerintahan persatuan di Palestina harus secara terbuka dan secara resmi menyatakan bersumpah untuk tidak melakukan aksi terorisme (ke wilayah Israel), mengakui hak Israel untuk eksis dan mematuhi kesepakatan-kesepakatan yang sebelumnya dibuat dengan Israel," demikian penegasan DPR AS.
Anggota legislatif AS itu menyatakan bahwa mereka tetap mendukung solusi dua-negara, dimana negara Israel dan negara Palestina hidup berdampingan dengan aman, damai, dan saling mengakui kedaulatan masing-masing. Namun DPR AS mengingatkan, akan ada implikasi serius atas program bantuan AS untuk rakyat Palestina dan Otorita Palestina, jika Palestina mencoba secara sepihak, mendapatkan pengakuan sebagai negara dari anggota PBB, tanpa berdiskusi dengan Israel. (kw/Ma’an)