Dosen-Dosen di Mesir Mogok Ngajar, Tuntut Kenaikan Gaji

Ribuan dosen universitas di Mesir melakukan aksi mogok sejak hari Minggu (23/3). Mereka menuntut pemerintah menaikkan gaji dan tunjangan pensiun.

“Kami tidak memberikan kuliah hari ini dan kami sekarang sedang menggelar aksi unjuk rasa selama dua jam, ” kata Hani al-Husseini yang menjadi ketua kordinasi aksi mogok tersebut.

Seorang akademisi, Muhammad Fuad yang ikut berunjuk rasa di depan Universitas Kairo pada AFP mengatakan, saat ini para dosen hanya menerima gaji sebesar 365 dollar per-bulan dan mereka menginginkan kenaikan gaji dua kali lipat.

“Kalau tuntutan kami tidak dikabulkan, kami akan melanjutkan aksi mogok selama beberapa hari. Meski kondisi ini sama sekali tidak kami inginkan, khususnya di masa ujian seperti sekarang ini, ” tambah Ezzedine Abdul Hakim, dosen mata kuliah geologi di tengah 60 koleganya yang juga ikut aksi mogok mengajar.

Menurut Hakim, lebih dari 100 ribu dosen ikut aksi mogok yang dilakukan di 25 universitas di seluruh Mesir. Universitas Kairo sendiri, kata Hakim, memiliki sekitar 12 ribu dosen.

Kantor berita Mesir, MENA melaporkan, perkuliahan di Universitas Ain Shams dan Universitas Helwan tetap normal meski ada aksi mogok para dosen. MENA mengutip pernyataan sejumlah dosen yang mengaku cukup puas dengan janji kenaikan gaji yang dilontarkan Perdana Menteri Ahmed Nazif.

Para mahasiswa Mesir, juga nampaknya tidak terlalu simpati dengan aksi mogok para dosen. “Di antara kami, ada yang datang dari tempat yang sangat jauh untuk sampai ke sini, dan mereka membuat kami rugi karena tidak ada kuliah. Ini keterlaluan, ” kata Basma Amin, mahasiswa di Universitas Kairo.

Aksi para dosen yang menuntut kenaikan gaji, menambah deretan panjang aksi-aksi protes terhadap pemerintahan Mesir dalam beberapa bulan belakangan ini, akibat tingginya angka inflasi dan harga-harga kebutuhan hidup yang membubung tinggi. (ln/al-arby)