Pekan lalu, 130 dokter di London menggelar sebuah aksi boikot produk-produk medis yang disuplai oleh Israel Medical Association (IMA). Mereka juga meminta agar IMA dikeluarkan dari World Medical Association karena tindakan terror yang dilakukan Israel pada rakyat Palestina.
“Israel Medical Associaton tidak memiliki hak untuk menjadi anggota dari komunitas internasional tenaga medis, karena ulah mereka yang tidak manusiawi, ” ujar Dr Pauline Cutting, seorang professor dari University College of London.
Dalam suratnya yang dikirim ke surat kabar The Guardian, para dokter ini mengatakan, mereka memberikan perhatian yang sangat besar pada kesehatan rakyat Palestina akibat tindakanIsrael. Menurut mereka, tentara dan aparat keamanan Israel telah melanggar Konvensi Jenewa yang menjamin keamanan dan kesehatan penduduk sipil dalam sebuah konflik bersenjata. Tapi ternyata, Israel tidak melakukannya, bahkan melanggar hak-hak asasi rakyat Palestina.
“Orang-orang sakit, bayi yang baru lahir, mereka meninggal di perbatasan dan pos-pos pemeriksaan Israel karena terhambat menuju rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama yang dibutuhkan. Selain itu, tentara Israel juga telah menghancurkan dan membombardir fasilitas-fasilitas sipil seperti air bersih, listrik dan juga persediaan pangan serta obat-obatan, ” ujar kelompok dokter yang memboikot produk Israel ini.
Mereka menyerukan kepada seluruh tenaga medis di seluruh dunia untuk tidak membeli dan menggunakan alat-alat medis produksi Israel atau peralatan medis yang disuplai oleh Israel. Hal ini dilakukan atas nama dan demi moralitas serta kemanusiaan yang dijunjung tinggi dan menjadi sumpah seluruh dokter di seluruh dunia. (na/str/muslimnews)