Dokter di Inggris Bakal Direkrut Jadi "Informan" Pemerintah

Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May menyatakan, para dokter akan direkrut untuk ikut melawan terorisme, dengan cara meminta mereka mengidentifikasi pasien-pasien yang dianggap berpotensi terpengaruh ke dalam ektrimisme.

May akan menjelaskan hal tersebut saat mengumumkan strategi terbaru pemerintah Inggris dalam melawan terorisme. Strategi yang bertajuk "Prevent" itu sudah berkali-kali ditunda pengumumannya oleh pemerintah.

Rencana untuk melibatkan tenaga medis profesional untuk membantu pemerintah dalam melawan terorisme ini menjadi bagian kebijakan pemerintah, meski akan menimbulkan kontroversi dan kekhawatiran akan terjadinya pelanggaran terhadap kerahasiaan pasien. Namun sejauh ini, belum ada reaksi dari organisasi dokter maupun tenaga medis di Inggris terkait rencana pemerintah ini.

Saat mengumumkan strategi "Prevent" May juga akan menjelaskan penggunaan dana negara dalam rangka melawan terorisme. Menteri Dalam Negeri Inggris akan menyampaikan argumen pemerintah yang selama ini sudah menghabiskan dana jutaan poundsterling untuk membiayai proyek antiterorisme di luar negeri, antara lain di Pakistan, sementara di dalam negeri, pemerintah terbukti tidak efektif menangkal problem ekstrimisme dan radikalisasi.

May menuding universitas dan insitusi pendidikan tinggi lainnya yang ada di Inggris, telah menjadi tempat subur tumbuhnya kelompok ekstrim, baik kelompok ekstrim dari kalangan muslim, maupun kelompok ekstrim perlawanan di Irlandia, serta kelompok lainnya, termasuk ancaman dari kelompok penyayang binatang. (ln/Ind)