Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat Jumat kemarin (20/7) menyetujui perpanjangan 30-hari untuk sebuah misi pemantau PBB di Suriah yang telah dikerahkan sebagai bagian dari rencana utusan perdamaian internasional PBB Kofi Annan untuk mengakhiri konflik 16-bulan yang telah menewaskan ribuan orang, meskipun ancaman sebelumnya oleh Rusia yang akan menggunakan hak veto terhadap draft tersebut.
Misi PBB di Suriah telah menurunkan 300 pengamat militer tak bersenjata yang perannya adalah untuk memantau gencatan senjata 12 April yang gagal di Suriah. Sebagian besar kegiatan pemantauan mereka dihentikan pada 16 Juni lalu karena peningkatan risiko dari adanya kekerasan yang meningkat.
“Jika selama 30 hari ke depan ada perubahan yang dinamis dan kondisi terpenuhi maka tentu saja Dewan Keamanan, berdasarkan rekomendasi oleh Sekretaris Jenderal, akan meninjau lagi UNSMIS di masa depan ,” kata Duta Besar Inggris untuk PBB Mark Lyall Hibah kepada wartawan.
Sebelumnya pada hari Jumat, Rusia mengatakan akan memveto proposal Inggris untuk memperpanjang misi pengamat PBB di Suriah jika muncul dalam pemungutan suara, Duta Besar Rusia untuk PBB mengatakan, menurut laporan AFP.
Rusia dengan Cina memveto resolusi sebelumnya yang akan membuka pintu untuk sanksi terhadap pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.(fq/aby)
