Anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah negara Jerman, gagal mencapai kata sepakat untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran.
Perwakilan negara AS, Inggris, Prancis, China, Rusia dan Jerman, dalam pertemuan hari Selasa (11/12) membahas rencana itu. Meski gagal mencapai kata sepakat, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Sean McCormack mengatakan, dalam beberapa minggu ke depan sudah tercapai kesepakatan baru.
AS masih berambisi untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran, meski tim gabungan intelejen AS dalam laporan terbarunya menyatakan bahwa program nuklir Iran tidak ditujukan untuk membuat persenjataan nuklir. McCormack menyatakan, laporan intelejen itu tidak akan mengubah strategi dan taktik AS terhadap Iran.
Ia menolak menjelaskan resolusi baru yang dirancang untuk Iran. Ia juga tidak mau mengatakan apakah Rusia dan China yang selama ini menentang sanksi baru terhadap Iran, akan mendukung resolusi rancangan AS itu.
Sementara itu, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menyatakan tidak ada dasar hukum bagi penerapan sanksi baru pada Iran.
"Kita sudah dua kali dikenakan sanksi dan apa yang terjadi? Tidak ada. Sekarang lah saatnya bagi mereka untuk mengubah sikap, " kata Ahmadinejad dalam konferensi pers yang berlangsung selama dua jam. (ln/presstv/aljz)