Dituduh Teroris, Seorang Muslim Kanada Kehilangan Pekerjaannya

Pengadilan hak asasi manusia di negara Kanada memerintahkan sebuah perusahaan membayar ganti rugi sebesar 11.000 dollar terhadap karyawannya yang dipecat, karena dicurigai sebagai teroris.

Ghassan Asad, seorang Muslim Arab-Kanada sebelumnya harus menjalani pemeriksaan di kantor kepolisian British Columbia setelah dilaporkan ke polisi bahwa ia pernah berkunjung ke New York dan Washington beberapa minggu sebelum terjadi serangan 11 September tahun 2001.

Asad-yang bekerja di perusahaan Kinexus Bioinformatics Corp di Vancouver-dituduh membantu mengorganisir serangan 11 September di AS. Atas laporan tersebut, polisi memeriksa dan meginterogasi Asad selama tiga hari, tapi tidak mengenakan tuduhan apa pun padanya.

Kasus ini berawal, ketika permohononan Asad untuk menjadi warga negara Kanada dikabulkan. Asad yang pindah dari Arab Saudi ke Kanada pada tahun 1998, merayakannya dengan melakukan perjalanan ke Toronto, Buffalo, Boston, New York City, Washington, D.C dan Detroit

Tapi ketika ia kembali ke Kanada, ia merasa teman-teman satu kantornya mencurigainya dan beberapa di antaranya bahwa mengatakan bahwa ia terlibat dalam serangan 11 September. Surat kabar terbitan Kanada Province dalam laporannya menyebutkan, salah seorang rekan kerja Asad mengatakan, "Tidakkah ini mencurigakan, Asad adalah orang Arab dan Muslim dan ia pernah pergi ke New York dan Washington."

Bos Asad di kantor juga mengatakan padanya, bahwa polisi melihat Asad mirip dengan para teroris yang diduga terlibat dalam serangan 11 September. Situasi itu sempat membuat Asad stress dan ia akhirnya minta cuti.CEO perusahaan tempat Asad bekerja, Dr. Steven Pelech menyatakan bahwa pihak manajemen berusaha meyakinkan Asad bahwa mereka tidak merasa Asad sebagai ancaman, bahkan manajemen berencana mempromosikan Asad. Tapi akhirnya, perusahaan mem-PHK Asad karena menganggap performa kerja Asad makin menurun. Belakangan diketahui, laporan pada polisi tentang Asad ternyata disampaikan oleh salah seorang anggota keluarga teman sekerja Asad.

Pengadilan hak asasi Kanada menyimpulkan bahwa perusahaan tempat Asad bekerja telah melakukan "tindakan yang tidak pantas" yang telah menimbulkan " dampak yang serius dan substansial" pada Asad dan memerintahkan perusahaan membayar ganti rugi sebesar 11.000 dollar pada Asad.

Perusahaan Kinexus menyatakan banding atas keputusan pengadilan, sementara Asad mengatakan bahwa sampai saat ini ia masih belum mendapatkan pekerjaan baru. (ln/al-arby)