Lima pengurus yayasan sosial Holy Land Foundation for Relief and Development untuk kedua kalinya harus menjalani persidangan di pengadilan Texas karena dituduh menyediakan dana bantuan untuk Hamas di Palestina. Padahal dalam persidangan pertama, pihak pengadilan terbukti salah dalam hampir semua tuntutannya dan kelima pengurus yayasan itu dinyatakan bebas dari segala tuntutan.
Yayasan Holy Land sendiri ditutup oleh pemerintah AS sejak tujuh tahun yang lalu karena dicurigai menyalurkan dana untuk Hamas di Palestina-faksi pejuang Palestina yang oleh AS dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris- meskipun kecurigaan itu tidak pernah terbukti. Dalam persidangan kedua ini, tim kuasa hukum para mantan pengurus yayasan itu kembali meyakinkan pengadilan bahwa aktivitas Holy Land bukan politik tapi murni kegiatan sosial yaitu menyediakan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina yang berada di bawah penjajahan Israel.
Linda Moreno, kuasa hukum Ghassan Elashi-mantan ketua yayasan-mengatakan, "Bukti-bukti dengan jelas menunjukkan bahwa misi mereka hanyalah memberikan bantuan kemanusiaan dan bukan misi politik."
Selain Elashi, Shukri Abu Bakar, mantan kepala eksekutif Holy Land dituduh ikut berkonspirasi dengan memberikan bantuan bagi organisasi teroris asing, melakukan pencucian uang serta memalsukan pembayaran pajak.
Sementara dua mantan pengurus Holy Land lainnya, Mufid Abdulqadir dan Abdulrahman Odeh dikenai tiga tuduhan setelah sebelumnya dikenai 30 tuduhan berlapis oleh jaksa penuntut umum. Sedangkan Mohamma El-Mezain-juga mantan ketua yayasan Holy Land-yang pada saat persidangan pertama dikenai hampir seluruh tuduhan, kali ini hanya dikenai satu tuduhan.
Pemerintah AS kembali menyidangkan kelima mantan pengurus yayasan Holy Land dengan alasan mendengar perbincangan telepon para tersangka yang sengaja mereka sadap. Namun, jaksa penuntut tidak mampu memberikan bukti-bukti yang banyak atas tuduhan yang mereka kenakan pada para tersangka.
Jaksa penuntut tetap pada tuduhannya bahwa Holy Land adalah pendukung Hamas dengan mengumpulkan dana guna membantu sekolah-sekolah dan organisasi kemasyarakatan yang berada dibawah Hamas.
Seperti persidangan pertama, puluhan keluarga tersangka dan pendukung Holy Land berkumpul di luar gedung pengadilan Texas untuk memberikan dukungan dan mengecam para jaksa yang telah menyebabkan yayasan amal itu ditutup. (ln/aljz)