Dituduh Ajarkan Islam, Sebuah Sekolah di AS Terima Banyak Ancaman

Sebuah sekolah di Minneapolis, AS menerima banyak surat yang berisi ancaman bahwa sekolah itu akan dibakar atau dihancurkan, karena mengajarkan mata pelajaran agama Islam. Ancaman juga diarahkan pada pihak pengelola sekolah dan para siswanya.

"Ancaman-ancaman itu merupakan serangan yang mengancam jiwa para siswa, keluarga dan saya sendiri, " kata Asad Zaman, direktur eksekutif Tarek bin Ziyad Academy, Kamis (17/4).

Ancaman-ancaman itu datang setelah Katherine Kersten, seorang kolomnis di koran lokal Minneapolis Star-Tribune menyatakan bahwa Tarek bin Ziyad Academy telah melanggar peraturan karena memberikan mata pelajaran agama di sekolah umum, yang dibiayai dari pajak masyarakat. Kersten juga menuding sekolah dasar itu telah menghambat asimiliasi warga Muslim dengan warga setempat.

"Jika ada populasi imigran Muslim dalam jumlah besar yang mendapatkan pendidikan, yang dibiayai dari pengeluaran pajak tapi sistem pendidikannya terpisah dengan mewajibkan pelajaran bahasa Arab serta menekankan ajaran budaya yang disebut budaya Timur, buat saya itu sama artinya memicu timbulnya situasi yang problematis, " papar Kersten.

Kontroversi atas sekolah itu sudah berlangsung selama beberapa hari ini. Sebuah televisi lokal juga mengkritik sekolah tersebut yang disebutnya gagal "mengibarkan bendera AS." Padahal sekolah umum yang dibiayai oleh lembaga sosial Islam Relief USA itu memberikan pelajaran bahasa dan budaya Arab sebagai pelajaran tambahan. Para siswanya juga kebanyakan Muslim.

Departemen Pendidikan negara bagian Minnesota menyatakan akan melakukan kajian atas masalah ini. Menurut undang-undang di AS, sekolah umum yang dikelola oleh swasta dengan menggunakan dana dari masyarakat harus mengakomodasi kebutuhan keagamaan para siswanya, tapi tidak boleh mengajarkan ajaran-ajaran agama atau melakukan kegiatan ibadah, misalnya salat berjamaah.

Pihak pengelola Tarek bin Ziyad Academy menegaskan bahwa mereka telah mematuhi aturan itu dan membantah tuduhan bahwa sekolah itu secara diam-diam dijadikan sekolah Islam dan para siswanya dipaksa untuk ikut salat berjamaah. (ln/iol)